LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 72 peserta, yang terdiri dari Dosen dan Tenaga Kependidikan mengikuti Baitul Arqom ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tgl 16-18 Pebruari 2021. Dengan tema “Kebersamaan dalam Ukhuwah Melawan COVID-19 untuk Mencerahkan Semesta”.
Kegiatan Baitul Arqom untuk pertama kalinya di Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) ini dibuka oleh Rektor Drs H Budi Utomo, M.Kes. Turut hadir Ketua BPH Drs KH Muntholib Sukandar, Ketua MPK PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi dan jajaran rektorat, serta para kaprodi
Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh H Alifin, S.Kep. M.Kes, bahwa Baitul Arqom pertama kalinya di UMLA ini dilaksanakan oleh LABAIK (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan). LABAIK UMLA berkomitmen untuk senantiasa melakukan perkaderan bagi semua level, mulai dari cleaning service, mahasiswa, karyawan, dosen, dan pejabat struktural dibawah rektorat.
“Adapun tujuan utama dilaksanakan Baitul Arqom ini adalah guna menyamakan persepsi antar civitas akademika dalam pengelolaan UMLA. Di samping itu juga sebagai sarana pembinaan kepada para pegawai UMLA. Prasarat peserta sebelum mengikuti Baitul Arqom harus membuat makalah sesuai disiplin ilmu yang dikaitkan dengan AIK.”, jelas Wakil Rektor dua ini
Adapun materi dan narasumber dalam Baitul Arqom ini adalah sebagai berikut : Peran Tauhid dalam kehidupan oleh Dr. KH.Sholihin Fanani, MSDM (Ketua Majlis Tabligh PWM Jatim), Ideologi Muhammadiyah oleh Dr. KH. Mahsun Jayadi, MAg (Warek 3 UM Surabaya dan Ketua PDM Kota Surabaya).
Materi Tuntunan Ibadah dan Praktiknya menurut Putusan Tarjih oleh Ust. Syaifudin Abdillah, Lc (Majelis Tabligh PDM Lamongan), PHIWM dan Pengelolaan AUM oleh Dr.dr.H.Sukadiono, MM (Rektor UM Surabaya).
Sedangkan materi Profil & Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah oleh Drs. KH. Shodikin, M.Pd (Ketua PDM Lamongan) dan Etos Kerja Kader Muhammadiyah oleh Fathurrohim Syuhadi, SE,MM (Ketua Majlis Pendidikan Kader PDM Lamongan), dan materi Fathul Qulub
Dalam sambutan Rektor UMLA disampaikan bahwa rumah besar kita adalah di persyarikatan Muhammadiyah. Keberadaan dosen UMLA yang relative masih muda merupakan asset penggerak dinamika Muhammadiyah melalui pendidikan yang ada di UMLA
Kalau sudah bekerja di amal usaha Muhammadiyah hendaklah dengan bersungguh sungguh. Niatkan sebagai ibadah dan pengabdian. Jangan sampai hanya numpang kerja saja.
“Pelatihan Baitul Arqom ini akan mengasah fisik dan mental para dosen muda. Ikuti dan perkuatlah ideologi Muhammadiyah anda”, jelas kandidat doktor ini
Lebih lanjut Rektor UMLA menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sangat kagum dengan Muhammadiyah, Karena apabila Muhammadiyah itu dibantu untuk membangun gedung uang masih cukup bahkan berlebih. Malah gedung yang dibangun lebih bagus pembangunannya.
Drs KH Muntholib Sukandar selaku BPH berpesan kepada para peserta Baitul Arqom Dosen UMLA harus mengerti tentang Muhammadiyah. Karena anda ini orang terpilih untuk menjadi bagian dari amal usaha Muhammadiyah. Dosen UMLA harus banyak mempelajari Al Qur’an walaupun disiplin ilmunya berbeda.
“Menjadi dosen harus terus belajar. Persiapkan dengan baik cara mengajarnya. Jangan asal asalan. Kalau mengajar satu jam, maka persiapannya harus lebih dari satu jam agar hasilnya maksimal,” ujar wakil ketua PDM Lamongan ini. (Fathurrahim Syuhadi)