Inisiatif Nyata Bantu Sekolah di Masa Pandemi, UMY Resmikan Radio Edukasi di Kulon Progo

Rektor UMY melakukan siaran perdana Radio Suara Edukasi

Rektor UMY melakukan siaran perdana Radio Suara Edukasi

KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Di saat pandemi, beragam kesulitan muncul dalam proses pembelajaran jarak jauh. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisiatif mengatasi hal ini, salah satunya dengan mengembangkan radio komunitas untuk edukasi di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Radio komunitas yang diberi nama Radio Suara Edukasi diresmikan oleh rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto MP, IPM pada Rabu (17/2) di SD Muhammadiyah Penggung, Kulon Progo.

“Radio Suara Edukasi ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Radio Komunitas yang dilaksanakan awal 2021 dan Muhammadiyah Mengajar yang digelar UMY pada bulan Juli dan Agustus 2020,” jelas Gunawan. Gunawan menambahkan bahwa tidak semua wilayah di Indonesia mendapatkan sinyal internet yang bagus, sehingga teknologi radio menjadi relevan untuk digunakan.

KKN Radio Edukasi dilaksanakan UMY di beberapa sekolah, yaitu SD Muhammadiyah Penggung, SD Muhammadiyah Menguri, SD Muhammadiyah Tlogolelo, MI Muhamamdiyah Selo, SMP Muhammadiyah 1 Kokap, SMP Muhammadiyah 3 Kokap, TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Tirto, TK ABA Menguri, TK ABA Segajih, TK ABA Clapar, TK ABA Hargowilis, TK ABA Penggung, TK ABA Selo, dan TK ABA Tlogolelo yang semuanya berada di Kulon Progo.

Peresmian Radio Suara Edukasi dihadiri oleh Ketua Badan Pimpinan Harian (BPH) UMY, Dr Agung Danarto, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulon Progo, perwakilan guru, perwakilan dosen pembimbing lapangan dan perwakilan mahasiswa. Proses peresmian dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Radio Suara Edukasi ini mendapatkan apresiasi dari perwakilan warga Kulon Progo. “Inovasi UMY yang dilakukan melalui KKN Muhammadiyah Mengajar dan Radio Edukasi ini merupakan yang pertama yang hadir di masyarakat di masa pandemi,” ujar Drs. H. Mawardi, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulon Progo. Mawardi menambahkan bahwa dengan model KKN yang dikembangkan UMY di masa pandemi layak diteruskan di masa mendatang, sekaligus bisa menjadi model bagi kampus lain. “Daerah Kulon Progo ini sebagian berbukit-bukit, sehingga ada wilayah yang kesulitan sinyal. Hadirnya KKN UMY di sini benar-benar dirasakan warga,” tambahnya.

Selain mengembangkan radio KKN UMY juga mengembangkan media ajar alternatif dalam bentuk podcast. Bukan hanya di sekolah dasar, bahkan podcast juga dikembangkan di berbagai TK yang menjadi lokasi KKN yang kontennya berisi kreatifitas siswa, seperti bacaan surat pendek Al Qur’an, doa sehari-hari, pembacaan puisi, dan menyanyi. Podcast yang dibuat oleh mahasiswa UMY bersama para guru dan murid tersedia di Spotify.  Program KKN ini secara rutin menjadi agenda divisi pengabdian mahasiswa Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY. (Riz)

Exit mobile version