SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, PWM bersama PWA Jawa Tengah canangkan Gerakan Muhammadiyah Peduli Sampah (GMPS), dengan tema “Kurangi dan Manfaatkan Sampah sebagai bagian dari budaya bersih warga muhammadiyah”
Kegiatan pencanangan tersebut, di fasilitasi oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Jawa Tengah pada sore hari pukul 16.00 wib sampai 17.45 wib Jumat (19/02/2021), Live streaming di JM Radio Teras Singosari dengan nara sumber 2 pucuk pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah yaitu KH Tafsir dan Dr. Ummul Baroroh, di pandu oleh moderator, Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PWA Jateng Deny Ana I’tikafia.
Dalam pencanangan tersebut ,KH Tafsir memberikan tausiyahnya bahwa,”Selama ini kegiatan warga muhammadiyah terkait dengan sampah belum begitu banyak maka wajar apabila belum begitu sepenuhnya peduli terhadap permasalahan sampah yang ada” jelasnya.
Mengacu pada QS Ali Imron 190 sampai dengan 200, “Tidak ada hal yang sia-sia untuk kita semua termasuk sampah berdasarkan ayat ini. Dalam setiap sepertiga malam terakhir, merupakan ayat yang sering dibaca Rasullullah SAW, dengan maksud : Apa yang diciptakan pasti ada manfaatnya termasuk sampah,” jelasnya.
Untuk memberikan semangat pada warga muhammadiyah se Jawa Tengah, beliau memberikan apresiasi,”Mari kita mulai sadar, bagaimana sampah yang ada tidak bertambah tapi makin berkurang.Mari kita bangun kesadaran untuk melakukan efisiensi dalam perilaku sehari-hari, mulai selekstif mana yang bisa didaur ulang mana yang tidak,upayakan semaksimal mungkin tidak menggunakan plastik,”harapnya
Dalam sambutannya Ketua PWA Jateng Ummul Baroroh juga memberikan arahan,bahwa,”Warga muhammadiyah harus menjadi pelopor. Di organisasi muhammadiyah ada Majelis Lingkungan Hidup, di Aisyiyah ada LLHPB. Moment ini hendaknya menjadi awal yang baik untuk warga muhammadiyah untuk peduli sampah di amal usaha muhammadiyah sendiri,” harapnya.
Sebelum pandemi tiba LLHPB telah banyak yang diperbuat,”Jambore Lingkungan Hidup telah dilaksanakan di Tawangmangu, kemah pada bulan juli tahun 2019 selama 3 hari, sangat dibanggakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perempuan harus mengambil peran karena yang paling banyak bergelut dengan sampah pada rumah tangga berupa makanan dan sampahnya,”paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan,”Apa yang diberikan Allah SWT harus dipelihara untuk anak cucu,kita harus bisa memelihara ciptaan Allah SWT,menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi bencana,” ulasnya.
Dalam merubah mindset,”Dalil naqli sudah jelas bahwa umat islam peduli sampah, perlu disosialisasikan ke daerah bahwa merubah pola fikir agar sampah tidak hanya sumber daya namun juga sumber dana,”harapnya. (Deny Ana I’tikafia)