PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah – Bencana tanah bergerak dan sebagian ditambah longsor melanda lima desa di tiga kecamatan di Kabupaten Purbalingga di bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Bencana tanah bergerak ini berlansung cukup lama, mulai terjadinya berbeda-beda dan menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah warga.
Di Kecamatan Kaligondang ada 3 desa terdampak yaitu terjadi di Desa Sidanegara sejak 12 Desember 2020, Arenan sejak 4 Januari 2021 dan Slinga tanah bergerak disertai longsor sejak 14 Januari 20210. Lalu Kecamatan Karangmoncol di Desa Pepedan, tanah bergerak disertai longsor sejak 5 Desember 2020 dan Kecamatan Pengadegan di Desa Tumanggal tanah bergerak sejak 4 Desember 2020.
Akibat bencana tersebut, 29 rumah rusak berat dengan jumlah terbanyak ada di Desa Tumanggal sebanyak 24 rumah, 1 mushola dan 1 bangunan PAUD juga terdampak. Sebanyak 799 jiwa warga terdampak dengan jumlah terbanyak di Desa Tumanggal yaitu 672 jiwa. Desa Tumanggal memang menjadi wilayah terdampak paling parah.
Menyikapi bencana tersebut, MDMC Purbalingga bertindak dengan mendirikan pos koordinasi di Kantor PDM Purbalingga dan mendampingi warga terdampak di kelima titik lokasi terjadinya bencana. Ketua MDMC Purbalingga, Suprapto menyampaikan pihaknya mulai melaksanakan turun ke lokasi bencana di Desa Tumanggal sejak tanggal awal terjadinya bencana tanggal 4 Desember 2020.
“Tanggal 4 Desember 2020 kami turun membantu evakuasi warga terdampak, tanggal 8 Desember kami putuskan mendirikan pos koordinasi di kantor PDM Purbalingga. Hingga saat ini kami masih mendampingi warga Desa Tumanggal,” ungkap Suprapto, Jum’at (19/02/2021).
Suprapto menambahkan sejak Desember 2020 tersebut, pihaknya sudah melaksanakan berbagai layanan untuk warga terdampak. “Kami melaksanakan layanan-layanan distribusi bantuan logistik, pemeriksaan kesehatan gratis, pendampingan psikososial, pendampingan UMKM, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pembentukan jamaah tangguh bencana dan pendirian hunian sementara,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan situasi yang disusun oleh MDMC Purbalingga, pemeriksaan kesehatan gratis melibatkan tenaga medis dari RS PKU Muhammadiyah Purbalingga dan sudah memberi layanan kepada 672 warga. Pendampingan psikososial melibatkan 25 anak, 45 orang mendapatkan pendampingan UMKM, dan 45 orang mendapatkan pendampingan spiritual.
Untuk huntara, ada 9 Kepala Keluarga (66 jiwa) yang membangun huntara secara mandiri. Sementara MDMC Purbalingga didukung penuh oleh Lazismu setempat saat ini sudah hampir merampungkan pembangunan huntara sebanyak 13 unit beserta fasilitas MCK berlokasi di Desa Tumanggal.
Suprapto menambahkan huntara tersebut dikerjakan secara bergotong royong bersama warga terdampak, “Huntara di Tumanggal saat ini sudah dalam proses finishing yaitu pengecatan dan merapikan bagian-bagian yang masih belum selesai. Rencananya huntara ini akan kami resmikan tanggal 28 Februari 2021 nanti” pungkasnya.
Untuk jangka panjang MDMC Purbalingga masih berencana membangun huntara di 4 titik lokasi lainnya yaitu Sidanegara 4 unit, Pagerandong 5 unit, Arenan 2 unit, Slinga 3 unit. Selain itu juga akan membentuk kelompok pengajian dan terus melaksanakan program bina UMKM. (Tim Media MDMC)