Penanganan Covid-19, Menko PMK Muhadjir Effendy Apresiasi UMS

Penanganan Covid-19, Menko PMK Muhadjir Effendy Apresiasi UMS

Penanganan Covid-19, Menko PMK Muhadjir Effendy Apresiasi UMS

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy hadir ke Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Jumat (19/2/21).

Kehadirannya kali ini sebagai pembicara kunci dalam webinar tentang pencegahan dan penanganan Covid-19 yang bertajuk “Kebijakan Pemerintah dalam Pencegahan, Penanggulangan dan Penanganan Pandemi Covid-19 Melalui Vaksinasi Nasional”.

Dalam kesempatan itu Muhadjir mengajak kalangan kampus untuk turut aktif mengedukasi dan memberikan pencerahan tentang pencegahan Covid-19 di tanah air. Peran kalangan kampus dalam edukasi pencegahan Covid-19 sangat penting dan berpengaruh.

“Maka dari itu kami mengajak kampus untuk berperan aktif bergerak melakukana pencegahan Covid-19 ini. Apalagi perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, kami mengajak terus bergerak bersama. Dan semuanya sudah bergerak. Termasuk UMS ini, maka kami hadir disini untuk bersama-sama UMS tak berhenti mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Menko juga memberikan pujian terhadap program-program edukasi pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dijalankan UMS baik untuk kalangan masyarakat umum maupun di kalangan civitas akademikanya sendiri. Ada banyak program yang telah dijalankan oleh UMS sejak Covid-19 melanda setahun yang lalu hingga saat ini.

Menurutnya, penanggulangan Covid-19 ini sebetulnya penuh dilema. Di satu sisi, setiap orang harus dibatasi kontaknya dengan orang lain guna menghindarkan penyebaran virus. Di sisi lain, hal itu membawa konsekuensi yang sangat luas.

Ia mencontohkan dalam bidang pendidikan yang mana aktifitas belajar tatap muka terpaksa harus diganti dengan pembelajaran jarak jauh. Memang ada aspek positifnya, yakni di sebagian wilayah Indonesia akhirnya siswa hijrah ke belajar secara elektronik menggunakan teknologi industri 4.0.

Walau begitu Muhadjir juga tak menampik bahwa tidak semua siswa bisa mengikuti pembelajaran secara elektronik tersebut lantaran tidak memiliki gawai dan tidak tersedianya sinyal seluler.

Ia berpesan, walaupun vaksinasi sudah mulai dilakukan secara nasional, tapi kita tidak boleh lengah dan harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Salah satunya kata Muhadjir yakni tetap menerapkan perilaku 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

Pelaksanaann 3M saja tidak cukup katanya, harus dibarengi dengan perilaku 3T yakni (Testing, Tracing dan Treatment). Lebih lanjut ia menjelaskan Testing yang berarti peningkatan kapasitas testing dan kecepatan hasil diketahui.

Kemudian Tracing yakni melakukan pelacakan dan penyelidikan epidemiologi kasus konfirmasi dan kontak eratnya. Dan untuk Treatment yang dilakukan yakni dengan cara isolasi dan karantina mandiri atau terpusat. PSBB, dan PPKM. Selain itu, kata dia upaya lain yang sedang dilakukan pemerintah yakni melakukan vaksinasi secara massal guna membentuk kekebalan kelompok.

Saat ini kata Muhadjir, dalam melawan Covid-19 pemerintah berupaya keras untuk menyelamatkan warganya dari ancaman Covid-19. Namun di sisi lain pemerintah juga berusaha agar perekonomian di Indonesia ini tidak sampai berhenti. Maka dari itu, sambungnya, pemerintah telah menyediakan jejaring pengaman sosial untuk membantu masyarakat bertahan dalam situasi yang sulit ini.

Melalui Kemenko PMK, ia memastikan bahwa bantuan-bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 itu tepat sasaran. “Saya pastikan bantuan itu jatuh pada orang yang tepat yakni masyarakat yang betul-betul terdampak Covid-19,” tegasnya. (Bangkit N)

Exit mobile version