MALANG, Suara Muhammadiyah – IMM Malang Raya menggelar agenda Forum Cendikiawan Merah dengan tema Pergulatan Agama ‘Saintifik’ dan Sains ‘Religius’. Tema ini juga terinspirasi dari sebuah buku, juga terinspirasi dari sejarah panjang keduanya. Oleh karenanya, perlu dikaji dan diperdebatkan ulang secara mendalam dan komprehensif yang nantinya melahirkan suatu sintesa, suatu jalan tengah, untuk nantinya ditulis ulang menjadi bahan etika manusia, bahan kebijakan dari setiap pihak yang terlibat dan berperan didalamnya.
Forum Cendikiawan Merah ini bertujuan memberikan pemahaman terkait pergulatan antara Agama dan Sains, juga mengurai dan menyadarkan posisi pemikiran manusia terkait pergulatan antara Agama dan Sains. Selain itu kami juga hendak memberikan sumbangsih pengetahuan kepada khalayak umum, baik ketika kegiatan ataupun pasca kegiatan.
Kegiatan ini diikuti oleh 36 peserta yang telah terpilih dari 65 peserta yang mendaftar. Peserta berasal dari berbagai daerah, 18 peserta dari Malang dan 18 peserta luar Malang. Terdapat juga peserta dari luar jawa, seperti dari Banggai, Samarinda, dan Padang.
Untuk memberikan gambaran yang komprehensif terkait tema yang diangkat, Forum Cendekiawan Merah menghadirkan 5 narasumber dari berbagi latar belakang. Diantaranya Pradana Boy ZTF, P.hD (Sejarah Agama dan Keyakinan), Rocky Gerung (Sejarah Filsafat), Ulil Abshar Abdalla. P.hD (Asal Mula Sains dan Ilmu Pengetahuan), Budiman Sudjatmiko, M.Phill (Pola Pikir Ilmiah dan Kritisisme), Dr. Phill A.N Permata (Sejarah Manusia dalam Sains dan Agama).
Di awal agenda, FCM dibuka oleh Prof. Agus Purwanto yang menyampaikan gambaran terkait bukti-bukti kebenaran wahyu atau quran yang ada dalam sains. Penjelasan dari Prof. Agus menjadi pemicu peserta untuk aktif dan tergugah pada materi-materi berikutnya.
Beberapa narasumber memberikan pesan baik terkiat agenda ini, Rocky Gerung menyatakan bahwa “Cendekiawan Merah artinya cendekiawan yang selalu gerah, dan karena itu, dia tidak bisa tidur nyenyak sebelum keadilan diwujudkan di republik ini,” ungkapnya pada Ahad, 21 Februari 2021.
Agenda Forum Cendekiawan Merah ini ditutup dengan launching Jurnal “Maroon Journal: Center Of Social Movement Studies.” Ini merupakan sebuah ikhtiar IMM Malang Raya untuk menghimpun gagasan terkait gerakan sosial, terutama di lingkup mahasiswa dan kepemudaan. “Nantinya siapa saja boleh menulis, kami berharap dari berbagai latar belakang bisa menyumbangkan gagasan,” ucap Didin selaku ketua bidang Riset dan pengembangan keilmuan. (MOP)