PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan usai Sholat Jumat, 26 Februari 2021, me-launching WARUNGMU, Warung Gratis untuk Umat.
“Alhamdulillah, hari ini, usai sholat Jumat, kami melaunching Warungmu, warung gratis untuk umat,” ungkap Ahmad Faesol, S.Ag., selaku Ketua Tim Warungmu.
“Warungmu ini merupakan hasil kolaborasi antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, LAZISMU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah) dan Takmir Masjid Raya al-Khuzaemah,” tambah Faesol, yang juga Wakil Ketua PDM Kabupaten Pekalongan.
Warungmu ini merupakan langkah nyata Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Setelah hampir satu tahun berada dalam masa pandemi COVID-19 yang menghantam banyak sendi kehidupan masyarakat, kehidupan ekonominya.
Sehingga mungkin mereka mengalamii kesulitan untuk makan. Maka Muhammadiyah membantu mereka, meski hanya untuk makan siangnya.
Warungmu yang berlokasi di depan kantor Lazismu Kabupaten Pekalongan ini akan buka 3 (tiga) hari tiap pekannya, yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Rabu, serta jam layanan hanya kurang lebih 2 jam, yakni dari jam 12.00, bada dhuhur, hingga jam 14.00 (2 siang). Tiap harinya juga hanya akan menyediakan sekitar 200-an porsi.
Hal ini dilakukan karena Muhammadiyah tidak ingin menolong orang membutuhkan, tapi sekaligus mematikan usaha orang lain. Sehingga cukup buka 3 kali dalam 1 pekan, dan makanannya pun tidak dari masak sendiri, melainkan kolaborasi dengan warung-warung yang ada di sekitar kompleks masjid Raya al-Khuzaemah.
“Pendirian warung ini terinspirasi oleh Quran surat Al Maun, dimana diantaranya menyebutkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah orang yang tidak mau memberi makan orang miskin,” lanjut Faesol, menerangkan alasan berdirinya warungmu.
Warungmu ini tidak dibuka hanya untuk kelompok tertentu, tapi terbuka untuk siapapun yang ingin makan siang, tapi memang lebih diutamakan untuk masyarakat yang membutuhkan (fakir-miskin). Orang-orang yang mampu pun boleh makan di warung ini, dan tentu untuk mereka harapannya lebih untuk menjadi donatur, sehingga bisa bersama-sama dengan Muhammadiyah meringankan beban masyarakat yang fakir-miskin.
“Terima kasih, sudah ada warung seperti ini, yang telah membantu orang kecil, tukang becak. Kami merasa sangat terbantu, meski tiap pekan hanya 3 kali,” ucap Siswoyo, tukang becak, yang biasa mangkal di Pasar Kajen.
“Semoga warungmu ini bisa lancar, berkah untuk seterusnya,” harap pak Rasdi, tukang becak, yang turut makan di warungmu, setelah turut berjamaah Sholat Jumat di Masjid Raya Khuzaemah. (Hendra Apriyadi)