HST, Suara Muhammadiyah – Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) pada Jum’at (26/02) kunjungi desa yang terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah.
Kunjungan Kali ini menuju desa yang berada di Kecamatan Hantakan yakni Desa Papagaran dan Patikalain dengan giat berbeda, jika di Papagaran kunjungan sekaligus pelaksanaan trauma healing. Lain halnya kunjungan ke Patikalain meninjau prototipe Hunian Tetap (Huntap) yang telah di buat oleh MDMC HST.
Charil Anam, Anggota Divisi TDRR PP MDMC menjelaskan tanggapanya terkait bentuk Huntap yang didirikan. “Kami setuju dengan bentuk yang di buat karena menyesuaikan dengan kearifan lokal yang ada di daerah tentunya Huntap di Kalimantan Selatan berbeda dengan Huntap yang ada di daerah lain seperti Lombok dan Palu,” jelasnya.
Anam sapaan akrabnya menerangkan pula terkait penangangan bencana di Kalimantan Selatan yang dilakukan oleh MDMC.
“Penanganan dampak bencana baik longsor maupun banjir yang di lakukan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang di komandoi MDMC dengan Bantuan LAZISMU untuk Fudraising sudah cukup bagus namun ada beberapa hal yang perlu teman-teman perhatikan terkait One Respon One Muhammadiyah (OMOR) agar pergerakan lebih struktur dan sistematis,” imbuhnya.
Terakhir Anam berpesan kepada seluruh relawan yang melakukan giat agar terus ketat dalam protokol kesehatan.
“Karena saat ini wabah belum berakhir maka saya berpesan kepada relawan muhammadiyah agar terus memerhatikan protokol kesehatan,”tutupnya.
Senada dengan itu Eri, Koordinator Pos Koordinasi MDMC Kalimantan Selatan di HST menjelaskan pula mengenai desain Huntap yang akan dibangun tersebut.
“Sebisa mungkin desain bangunan yang kami tawarkan tanpa meninggalkan keraifan lokal warga di tambah bahan material yang dipergunakan ramah lingkungan ada pula yang meminta bahan berasal dari bekas bangunan rumah rusak namun masih layak dipergunakan, untuk kemudahan kami juga memberikan pilihan material yakni dengan dua baja ringan ditambah kalsi board dan kayu,” jelasnya.
Masih Eri menyampaikan alasan dipilihnya pendirian Huntap untuk membantu warga. “Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk membantu warga. Dengan selisih biaya yang tidak begitu besar Huntap adalah alternatif yang kami anggap tepat, semoga selanjutnya warga dapat mengembangkan Huntap sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing dan yang terpenting pada saat proses pembangunan kami melibatkan pemilik rumah untuk ikut andil.,“imbuhnya.
Salah seorang penerima manfaat renovasi bangunan pasca bencana banjir di HST Muhammad Saidi menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang di berikan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah atas bantuan berupa renovasi rumah pasca banjir yang menimpa kami beberapa waktu lalu walaupun bangunan sederhana kami sangat terbantu ,” terangnya
Adapun jumlah Huntap yang akan dibangun berjumlah 10 buah dengan penerima manfaat 49 jiwa, untuk satu Huntap rencana anggaran belanja yang diperlukan senilai tiga puluh juta rupiah, maka dari itu saat ini MDMC di bantu LAZISMU Wilayah Kalimantan Selatan terus membuka kesempatan bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan harta untuk membantu melalui rekening Bank Mandiri Syariah 7100 799 299 untuk konfirmasi melalui narahubung 08115072123. (Muhammad Nashir)