Perempuan Mengaji PWA Jateng Edisi 5: Jihad Terhadap Covid 19

Perempuan Mengaji PWA Jateng Edisi 5

Perempuan Mengaji PWA Jateng Edisi 5

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Sabtu, 20 Febuari 2021 pukul 19.30 kembali diadakan perempuan mengaji oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah bekerjasama dengan Karesidenan Kedu dengan narasumber Dr. Hj. Herniyatun, M.Kep.S.P.Mat  dari PDA Kebumen dan juga testimoni dari Penyintas Covid 19 Hj. Frin Ema Nurhayati, S.Pd.M.Si. dari PDA Purworejo.

Kegiatan perempuan mengaji edisi 5 ini, diikuti dengan antusias dari tingkat wilayah, daerah ,cabang hingga ranting. Hal ini terbukti dengan kapasitas zoom yang penuh sesuai kuota 500 yang disediakan dan jamaah yang tidak bisa masuk zoom, kemudian mengikuti perempuan mengaji lewat channel youtube Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah. Hal tersebut menunjukkan warga Aisyiyah tetap semangat mngaji dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

Tema yang diangkat kali ini adalah sangat aktual sesuai dengan kondisi yang ada sekarang ,yaitu jihad terhadap covid 19. Dalam kajiannya Dr. Herniyatun yang juga selaku Direktur Stikes Muhammadiyah Gombong menyampaikan bahwa Secara harfiyah makna jihad jika diambil berasal dari kata dasarnya: kata dasarnya yang berasal dari : (جَهَدَ-يَجْهَدُ-جَهْدًا) maknanya bersungguh-sungguh. Selanjutnya, jika diambil dari kata (جَاهَدَ) bermakna berjuang, dan (مُجَاهِدٌ)  dengan makna yang berjuang, maka (جِهَادٌ) artinya perjuangan. Jihad terhadap covid 19 berarti berjuang bersungguh sungguh dengan segala daya upaya, baik lahir maupun batin melawan covid 19. Jika sudah bersungguh sungguh dan tawakal kepada Allah, tetapi Allah tetap memberikan cobaan tersebut, berarti memang takdir Allah yang diberikan pada kita.

Coronavirus adalah virus RNA berukuran 120-160 nm. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit serius. Coronavirus jenis baru dilaporkan mulai muncul di Wuhan pada 2 Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).

Berdasarkan kategorinya berdasarkan tingkat berat kasus pasien covid 19, dibagi menjadi 5 yaitu :

  1. Tanpa Gejala Kategori tanpa gejala, pasien tidak memiliki keluhan atau gejala sama sekali secara fisik.
  2. Kasus ringan (uncomplicated ilness) Tingkat kasus pasien Covid-19 ringan adalah kondisi pasien yang memiliki gejala tetapi tidak spesifik. Gejala yang dialami bisa berupa demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepada dan nyeri otot.
  3. Kasus sedang Pasien terkonfirmasi psotif Covid-19 yang dimasukkan dalam kategori ini adalah mereka yang memiliki gejala pneumonia ringan, tetapi tanpa sesak napas.
  4. Kasus berat Dikategorikan termasuk kasus berat adalah ketika pasien Covid-19 memiliki pneumonia, yang disertai dengan sesak napas atau napas berat.
  5. Kasus kritis Pasien konfirmasi positif Covid-19 yang dimasukkan dalam kategori kritis adalah mereka yang memiliki keluhan-keluhan sebagai berikut. – Pneumonia disertai gagal napas – Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS) atau sindrom gangguan pernapasan

Hal -hal yang harus dilakukan diantaranya :

  1. Menjaga kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dan gerakan 5 M yaitu : Mencuci Tangan dengan sabun,Memakai masker,Menjaga jarak,Membatasi mobilisasi dan Menghindari kerumunan
  2. Vaksinasi merupakan bagian dari menjaga kesehatan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan Covid-19 yang dilakukan baik secara individual maupun komunal, agar terwujud kekebalan kelompok dalam masyarakat.

Sedangkan penyintas Covid 19 yang memberikan testimoni adalah Hj. Frin Erma Nurhayati, S.Pd.M.Si  yang juga selaku Ketua PDA Purworejo, mengisahkan awal mula terkena covid 19, gejala gejala yang dirasakan yaitu badan letih, lemah dan terasa tidak ada semangat. Kemudian setelah dilakukan swab ternyata positif covid 19.  Beliau dirawat di RSUD Purworejo , yang sangat dirasakan adalah pusing hebat, tidak bisa konsentrasi, kehilanagan kemamapuan untuk menciumdan merasakan dan juga tenggorokan terasa sakit dan kering, bahkan ketika malam sering terbangung karena merasa kesulitan bernafas. Dengan kondisi seperti ini beliau tidak putus asa, berusaha dengan segala macam cara termasuk berolah raga di siang hari, karena jam jam tertentu,tubuh menggigil. Dan juga melakukan terapi batuk yang efektif agar dahak keluar. Sempat kehilangan semangat, tetapi dukungan dari keluarga, teman ,sahabat dan juga orang orang yang kenal dengan beliau, menumbuhkan semangat kembali untuk berjuang. Berdoa pada Allah , memperbanyak istighfar dan memasrahkan diri dengan takdir ini adalah bentuk kepasrahan seorang hamba setelah berikhtiar. Akhirnya setelah kurang lebih dua bulan,beliau dinyatakan sembuh. Pesan beliau kepada kita : Covid 19 itu nyata ada, maka selalu taati protocol kesehatan, jaga imun dan juga perbanyak doa dan ibadah kepada Allah.

Dalam closing statementnya Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah Hj. Lintal Muna, S.Ag.M.Ag menyampaikan terkait beberapa program MT Jawa Tengah yaitu Dakwah Aisyiyah kerjasama dengan TVMu dan juga Mubalighoh zakat bekerjasama dengan Lazismu Wilayah Jawa Tengah dan Lazismu di semua daerah di JawaTengah. Kemudian juga program Lomba MTQ di bulan Ramadhan, pengajian Ramadhan dan juga Qoryah Thoyibah Aisyiyah. Ke depan Aisyiyah harus semakin mencerahkan, menggembirakan dan memajukan, begitu ungkap beliau.

Perempuan mengaji edisi 5 kali ini terasa semakin istimewa dengan berkolaboraninya petugas petugas yang mumpuni di bidangnya, yaitu Ulya Rosyeda selaku MC, Eko Pratiwi Kurniasih selaku moderator, Hartanti mewakili panitia untuk sambutan, Marpuah menlatunkan ayat ayat suci Al Quran dan Fitriyah membacakan doa. Begitu ungkap Nur Ngazizah selaku Divisi Penguatan Pengajian dan Media majelis Tabligh PWA Jawa Tengah. Kedepan berharap bahwa perempuan mengaji ini akan juga diselenggaakan di tingkat daerah masing masing. Fastabiqul khairaat.

Nur Ngazizah, Divisi Penguatan Pengajian dan Media majelis Tabligh PWA Jawa Tengah

Exit mobile version