Rumah Sehat untuk Fakir Miskin
Salah satu tugas dan dakwah Muhammadiyah adalah melayani umat. Karenanya praktek kepedulian Muhammadiyah selalu berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Hal ini sebagamana yang dilakukan oleh Lazismu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Lazismu yang mereka gerakkan tidak hanya sekedar membuat program penyantunan terhadap fakir, miskin, dan yatim piatu, dalam bentuk bantuan sembako maupun uang tunai. Tapi sudah berjalan hampir dua tahun ini juga program bedah rumah untuk kalangan yang membutuhkan. Total sejauh ini sudah ada 4 rumah yang dibedah melalui program yang terbilang baru ini.
Eko Susetyoharso Ketua Lazismu PCM Prambanan menceritakan, program ini bermula dari temuan tim lapangan yang mendapati anak yang mau putus sekolah. Setelah disurvei dan diamati, teryata anak tersebut hidup bersama 3 saudaranya dan kedua orang tuanya di bawah naungan rumah yang sangat tidak layak. Keluarga si anak memang sangat kekurangan.
Misal saja ketika hujan, Eko melanjutkan ceritanya, karena hampir semua atapnya bocor, anak-anak ini sering tidur di bawah kolong tempat tidur atau masuk ke dalam lemari kayu reot, bahkan si bungsu sering tidur dengan berdiri. Cerita itu didapati tim lazismu dari beberapa keterangan tetangga. “Melihat itu, kita lazismu PCM kalasan tergerak untuk menggalang dana. Baik dana untuk melunasi SPP si anak, maupun dana untuk renovasi rumah. Alhamdulillah dalam waktu dua minggu terkumpul dana yang cukup untuk semua itu. Termasuk untuk membelikan sembako dan modal usaha,” terangnya.
Bedah rumah kedua, sambungnya, Lazismu PCM Kalasan membantu renovasi rumah pasangan usia lanjut yang suaminya mengalami kelumpuhan. Karena lumpuh, si suami tidak bisa lagi mencari nafkah. Berdua tinggal di sebuah rumah yang cukup memprihatinkan. Tidak ada fentilasi dan tidak ada kamar mandi dan jamban di dalamnya. Melihat keadaan tersebut, kembali lazismu tergerak untuk melakukan penggalangan dana. Kini rumah pasangan lanjut usia sudah menjadi hunian layak huni, bahkan lazismu juga turut menggerakkan warga sekitar untuk bergantian mengirimkan makan kepada keduanya.
Belum lama ini, bedah rumah dilakukan lazismu PCM Prambanan kepada nenek yang hidup sebatang kara. Bedah rumah yang dilakuakn oleh lazismu bukan merubah rumah reot menjadi rumah mewah. Namun sebatas menjadikan rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni yang sehat. “Sehat itu ya ada fentilasi, atas cukup tinggi, ada kamar mandi, sumur, dan jamban,” ujar Camat Kalasan Siti Anggraeni Susila Prapti saat menghadiri acara serah terima kunci bedah rumah lazismu PCM Kalasan.
Camat Kalasan mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung program lazismu ini. menurutnya, apa yang dilakukan lazsimu sangat membantu program serupa oleh pemerintah kabupaten yang tentu tidak bisa menjangkau semuanya. “Semoga hal ini bisa dicontoh oleh oleh organisasi dan lembaga serupa yang lain, untuk mewujudkan Kalasan yang lebih sejahtera dan merata,” harap Anggraeni. (gsh)
Sumber: Majalah SM Edisi 9 Tahun 2019