JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap perguruan tinggi diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pada era new reality ini, tentunya kegiatan KKN Tematik harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Jika biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan di suatu tempat yang telah ditentukan oleh pihak Universitas, namun saat ini tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama. Hal ini didasarkan atas kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan Covid-19 dengan meminimalisir kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
Sebagai bentuk adaptasi pelaksanaan KKN Tematik di era new reality, maka Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) memutuskan untuk membagi mahasiswa semester 7 menjadi beberapa kelompok besar, dimana masing-masing kelompok besar berjumlah 10 orang dan dipecah kembali menjadi dua kelompok terbatas yang jumlah anggotanya maksimal berjumlah 5 orang untuk melaksanakan KKN Tematik di daerahnya masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari, terhitung dari tanggal 17 Februari sampai dengan 3 Maret 2021.
Lima mahasiswa di kelompok terbatas yang tergabung dalam kelompok 6 (kelompok besar), dibimbing oleh Ayu Tsurayya, S. Pd., M.Si., beranggotakan Rini Octavianingsih, Mitha Nurfallah, Imam Bukhori, Devany Nur Masythoh, dan Ryan Sulistyo, memilih untuk melaksanakan kegiatan KKN Tematik bersama-sama di Tambun Utara, Bekasi, dengan dua lokasi yang berbeda, yaitu di Perumahan Bumi Anggrek Blok U No. 126 RT. 07/RW. 17 dan Perumahan Taman Alamanda Blok D3 RT. 01. Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yaitu pendampingan mengajar, pendampingan ibadah, pendampingan kreativitas anak, analisis kebutuhan belajar keluarga atau masyarakat, penyuluhan tentang adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19, serta literasi dan numerasi.
Pada pelaksanaan KKN Tematik dihari pertama dan kedua, kelima mahasiswa terjun untuk mendatangi rumah warga satu persatu setelah mendapat izin ketua RT setempat untuk menganalisis kebutuhan belajar peserta didik di masa pendemi Covid-19. Ryan menjelaskan, berdasarkan hasil wawancara yang didapat, mayoritas orangtua merasa kesulitan dalam membelajarkan anak-anaknya selama pembelajaran daring dilaksanakan, khususnya pada mata pelajaran matematika.
“Selain orangtua, kami juga mewawancarai beberapa anak SMP. Ternyata, mereka mengaku bingung dan sulit dalam memahami materi pelajaran. Hal tersebut dikarenakan kurang efektifnya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.” Ungkap Ryan. “Maka, untuk mengatasi hal tersebut, kami memutuskan untuk mengadakan kegiatan pendampingan mengajar. Nantinya mereka akan kami ajarkan perihal materi yang belum dipahami dan juga membuka sesi konsultasi tugas,” tambahnya.
Selain itu, pada kegiatan pendampingan ibadah dan kreativitas anak, Mitha menyebutkan beberapa hal yang dilakukan. “Di kegiatan pendampingan ibadah, kami mengajak anak-anak untuk membaca Juz Amma secara bersama-sama, membaca Iqro atau Qiroati, dan story telling cerita Nabi dengan mengadakan sesi tanya-jawab supaya mereka bisa tahu dan terus mengingat sejarah para Nabi,” jelas Mitha.
“Untuk kegiatan kreativitas anak, kami mengajarkan mereka bagaimana membuat replika kubus dari karton, membuat katak dengan kertas origami, serta mengajak mereka untuk menggambar dan mewarnai.”. Mitha juga menambahkan, dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak, ia dan teman-temannya melakukan beberapa kegiatan, seperti: belajar berhitung, games matematika, hingga menulis dan membaca puisi. “Dengan menulis dan membaca puisi, anak-anak dapat mengeksplorasi kemampuan literasinya. Selain itu, mereka juga dapat berlatih untuk berani berbicara di depan umum,” ungkap Mitha.
Peserta dari kegiatan KKN Tematik ini dibagi menjadi dua kelompok tingkatan, yaitu SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir adanya perkumpulan orang banyak disatu tempat. Rini menjelaskan dalam seminggu, kegiatan ini akan dilaksanakan di dua tempat yang berbeda. Di tempat yang pertama, setiap hari senin dan kamis dijadwalkan untuk tingkat SMP, sedangkan setiap hari selasa dan rabu dijadwalkan untuk yang tingkat SD. Kemudian, untuk hari jum’at sampai minggu akan dilaksanakan di tempat yang kedua. Tapi, kalau di tempat yang kedua ini tidak dibagi menjadi dua kelompok, karena pesertanya tidak sebanyak di tempat yang pertama. Tempat pertama yang dimaksud oleh Rini adalah Perumahan Bumi Anggrek dan tempat keduanya yaitu Perumahan Taman Alamanda.
Sementara itu, Imam Bukhori mengungkapkan meskipun kegiatan KKN Tematik ini dilaksanakan secara tatap muka, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat sedang melangsungkan kegiatan dan menyediakan tempat mencuci tangan di depan rumah.
”Selain itu, apabila ada anak yang lupa membawa masker, ia dan teman-temannya tidak perlu khawatir. “Kebetulan, kami juga menyediakan masker. Jadi, kalau misalnya nanti ada yang lupa bawa, kami akan memberikannya kepada mereka secara gratis,” Imam menerangkan.
Tidak hanya melibatkan anak-anak, kegiatan KKN Tematik yang dilakukan oleh lima mahasiswa ini juga melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat sekitar. Devany menjelaskan, “Untuk kegiatan penyuluhan mengenai adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19, kami membagikan masker kepada masyarakat sekitar dan memberikan tutorial mengenai cara pembuatan sabun cuci tangan kepada ibu-ibu dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan di rumah.”
Semua kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan positif. Seperti yang diungkapkan oleh Nadya (6 SD), “Kegiatan pendampingan belajar yang dilakukan oleh Kakak-kakak sangat seru dan asik. Selain itu, Kakak-kakaknya juga baik. Disini aku jadi bisa tahu dan paham mengenai materi-materi yang tidak dimengerti sebelumnya.”. Selanjutnya, Dania, Putri, Devina, dan Febri (2 SD) menuturkan, bahwa Kakak-kakak yang mengajar baik dan seru, sehingga kegiatan pembelajarannya menjadi menyenangkan. Dilain pihak, ibu-ibu rumah tangga yang juga terlibat dalam kegiatan ini, diwakilkan oleh Evi, mengatakan bahwa Dengan adanya kegiatan ini, saya dan ibu-ibu yang lain mendapat ilmu dan pengetahuan baru mengenai cara pembuatan sabun cuci tangan yang mudah dan ekonomis.
Sebagai penutup, Ayu Tsurayya, S. Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan KKN Tematik pada tahun ini yang dapat dilaksanakan dengan lancar meskipun dalam keadaan serba terbatas akibat pandemi Covid-19.
“Saya berharap, dengan adanya KKN Tematik ini, mahasiswa tidak mudah putus asa dan terus meningkatkan kreativitasnya dalam mendampingi dan mengedukasi masyarakat di sekitar tempat tinggal, sehingga dapat memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa,” ungkap Ayu Tsurayya.
Diharapkan semoga kegiatan KKN Tematik yang telah dilaksanakan dapat membawa perubahan dalam menanggulangi masalah yang terjadi akibat pandemi Covid-19. (Mitha)