MEDAN, Suara Muhammadiyah – Lazismu Kota Medan bersama dengan Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) dan Kelompok Masyarakat Peduli (KMP) TBC Aisyiyah Sumut membantu pengobatan Kurnia, salah seorang penderita tuberculosis (TBC). Kurnia kini beralamat di Jl. Pematang Pasir Kawat 5 Ujung.
Kurnia sudah dua tahun mengalami penyakit TBC namun disebabkan terkendala oleh biaya maka tidak ditangani dengan baik. Kemudian, Lazismu Kota Medan bersama dengan YMMA dan KMP TBC Aisyiyah Sumut telah membantu pengobatan dan akan terus dipantau selama sembilan ke depan selama masa perobatan.
Yudha Pratama S.Pd selaku Wakil Direktur Lazismu Kota Medan mengatakan bahwa program yang dilaksanakan YMMA dan KMP TBC Aisyiyah Sumut ini sangat membantu masyarakat yang ada di Sumatera Utara terkhususnya di Medan yang menderita penyakit TBC, dengan kerjasama ini nantinya dapat meringankan dan membantu dalam proses pengobatan mulai dari awal hingga tahap penyembuhan.
“Terima kasih kepada Aisyiyah Wilayah, Aisyiyah Daerah, Kelompok Masyarakat Peduli (KMP) TBC Aisyiyah Sumut yang terus berjibaku didalam penanganan kasung-kasus TBC yang ada di Sumatera Utara,” kata Yudha.
Dra. Zubaidah Pohan Selaku SR Manager Yayasan Mentari Meraki Asa turut mengapresiasi kegiatan peduli kesehatan Lazismu Kota Medan dan KMP TBC Aisyiyah Sumut, semoga kegiatan seperti ini terus istiqomah, menjadi bukti bahwa Lazismu Kota Medan turut serta membantu dalam bidang kesehatan.
Senada dengan hal itu, Koordinator Program & Monitoring Evaluasi Learning Yayasan Mentari Meraski Asa, Sri Maharani Arfiani M. Ak menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara dengan TBC Burden tertinggi di dunia. Menurut Global TB Report (WHO, 2019), insiden TBC di Indonesia pada 2018 adalah 845.000 kasus dengan estimasi TBC RO mencapai 12.000 kasus. Dengan mempertimbangkan tingkat notifikasi pada 2018 sebanyak 67% sudah terlaporkan sementara sisanya 33% masih belum ditemukan (Kemenkes RI, 2019).
“Untuk itu saya sangat senang dan berterima kasih atas dukungan lazismu, KMP TBC Aisyiyah Sumut dan semua pihak tentunya, terhadap salah seorang pasien TBC,” ujar Sri Maharani. (Syaifulh/Riz)