Malam Refleksi Milad 57 Tahun IMM Ala PKUM UMPR

PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakkan Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ke-57 Tahun, Mahasantri Pendidikan Kader Ulama Muhammadiyah (PKUM) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menggelar Malam Refleksi Milad IMM Ke-57 secara daring pada Ahad malam (14/03/2021). Kegiatan tersebut disertai dengan peluncuran website www.suarapkum.id oleh Dr. Norcahyono, S.Pd.I., M.HI selaku Wakil Rektor III UMPR.

IMM lahir pada tanggal 14 Maret 1964 M/29 Syawal 1384 H di Yogyakarta, yang artinya bila tahun ini 2021 maka, genap sudah usia IMM 57 tahun berkiprah. 57 tahun, bukanlah usia yang muda bagi suatu organisasi, telah dewasa dan matang bagi sebuah gerakan yang telah terbukti melintasi zaman hingga kini.

Dalam memperingati dan merefleksikan perjalanan panjang kader intelektual muda Muhammadiyah, PKUM UMPR sebagai laboratorium pengkaderan di Kalimantan Tengah yang mahasantrinya merupakan kader-kader IMM UMPR ikut serta meramaikan peringatan Milad IMM Ke-57. Selaku Ketua Panitia Semarak Milad IMM Ke-57 Tahun PKUM UMPR, Duwi Wulandari menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan batu loncatan untuk meningkatkan kembali gerak dan jiwa berIMM dalam diri kader.

“Tujuan Refleksi Milad IMM Ke-57 dilaksanakan yaitu pertama ingin menjalin tali silaturrahmi, mempererat ukhuwah antara kader IMM di Kalimantan Tengah, ikut serta memeriahkan Milad IMM, menambah wawasan keIMMan yang harus di up grade lagi, masih banyak yang harus kita lakukan dan dedikasikan untuk ikatan kedepan,” paparnya.

Pada milad tahun ini, PKUM UMPR meluncurkan website www.suarapkum.id, sebagai kado terbaik Milad IMM Ke-57, yang diharapkan menjadi media yang dapat membangun semangat tradisi literasi dan keilmuan serta menyiarkan dakwah Islam Berkemajuan di Kalimantan Tengah. Peluncuran website tersebut diluncurkan langsung oleh Wakil Rektor III UMPR Dr. Norcahyono, S.Pd.I., M.HI.

Kegiatan yang dibuka dengan sambutan Ketua Pengelola Asrama PKUM UMPR, M. Tri Ramdhani, M.Pd.I itu, diikuti kurang lebih 100 peserta kader IMM di Kalimantan Tengah dan daerah lainnya di Indonesia serta diisi oleh dua pemateri yang sangat luar biasa. Pertama IMMawan Dagor Tri Setyo, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Kalimantan Tengah dan IMMawan Adrian Al-Fatih, Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) MM Kota Makassar.

Dalam materinya, IMMawan Dagor Tri Setyo menyampaikan bahwa dengan memperingati milad ini perlu adanya refleksi dalam diri kader dan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas, dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada ikatan.

“Tanyalah pada diri kita sendiri selaku kader, perubahan apa saja yang telah dilakukan selama ini? sudah sampai mana dan sejauh mana saja pergerakannya ? serta apa saja yang sudah diberikan untuk IMM selama ini?, IMM itu sudah terstruktur dan terkonsep dengan baik, namun masih belum teraktualisasikan sampai sekarang, mari kita bermuhasabah diri untuk itu, jangan hanya memviralkan saja ketika milad ini dengan kata abadi perjuangan, tapi realitanya diajak untuk berpikir dan bergerak saja susah dan pada kemana,” tuturnya.

Sementara itu, IMMawan Adrian Al-Fatih menyampaikan bahwa kader IMM harus memiliki integritas yang kuat dan menghidupkan tradisi keilmuan, serta mengingatkan kepada kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus berperan penting untuk menjadi rumah pengkaderan bagi kader-kader IMM.

“Diharapkan kepada IMMawan dan IMMawati untuk membuka kembali, membaca serta menafsirkan ulang mengenai kisah-kisah sejarah abadi perjuangan IMM, sebagai spirit utama IMM yang menjadi potret kesempurnaan untuk organisasi di dalam pergerakan secara konsepsi ideologis, ada tiga hal menjadi fardu ‘ain yang harus dilakukan oleh para kader yaitu, membaca, menjadi dinamisator dan aksi,” ungkapnya. (Aris)

Exit mobile version