PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah -Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah dinyatakan lolos seleksi kampus mengajar angkatan pertama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedikitnya 81 mahasiswa yang terdiri dari 22 mahasiswa dari Pendidikan Bahasa Inggris UMP, 20 Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), 12 Mahasiswa dari Pendidikan Geografi, 8 Mahasiswa dari Pendidikan Matematika, 7 Mahasiswa dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5 mahasiswa PPKn, 5 Mahasiswa PGPAUD, dan 2 orang mahasiswa dari Pendidikan Sejarah.
“Kampus Mengajar ini merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membantu permasalahan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) pelosok negeri hingga pinggiran kota,” kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso, Rabu (17/3/2021).
Diharapkan dengan kehadiran mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi kampus mengajar dari UMP ini bisa menjadi angin segar baik bagi siswa SD maupun guru dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Termasuk memanfaatkan keberadaan teknologi dalam pembelajaran.
“Kampus Mengajar ini bagian dari program Kampus Merdeka yang mengajak mahasiswa di Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) yang ada di wilayah 3T yakni terdepan, tertinggal dan terluar,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UMP Saefurrohman Ph. D. mengatakan, FKIP UMP total 81 Mahasiswa dinyatakan Lolos seleksi kampus mengajar dari Kemendikbud dan Dikti. Mahasiswa Akan mendapat beasiswa dari LPDP selama program berlangsung.
“Mereka para peserta program Kampus Mengajar dari UMP ini akan mengikuti pelatihan dan mulai mengajar selama tiga bulan pada 22 Maret hingga 25 Juni 2021,” jelasnya.
Saefurrohman menambahkan, saat ini para mahasiswa program kampus mengajar tengah melakukan pembekalan yang dilaksanakan mulai 15 maret sampai 21 Maret mendatang.
“Untuk materi yang akan di sampaikan diantaranya adalah pendagogi sekolah dasar, pembelajaran literasi dan numerasi, etika dan komunikasi, konsep pembelajaran jarak jauh, aplikasi asasemen dalam pembelajaran, profil pelajar pancasila, dan matakuliah lainnya,” jelasnya.
Mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut, lanjut Saefurrohman, akan membantu pembelajaran di SD dengan akreditasi masih C atau lebih rendah dari itu.
“Di program kampus mengajar ini mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia dan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut,” pungkasnya. (tgr)