OIF UMSU Kembali Lakukan Observasi Hilal, Waktu Subuh dan Benda Langit di Barus

TAPANULI TENGAH, Suara Muhammadiyah  – Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU rutin melakukan observasi Hilal, Waktu Subuh, Benda-benda langit, Galaksi, dan melakukan Astrofotografi. Adapun observasi hilal yang dilakukan pada kali ini yaitu observasi hilal awal Sya’ban 1442 H. Selain itu tim OIF UMSU juga melakukan penelitian terkait tema aktual saat ini yaitu penetapan awal waktu subuh.

Demikian dijelaskan Kepala OIF UMSU Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar seputar kegiatan penelitian dan observasi yang dilakukan timnya di Kota Baru, Tapanuli Tengah. Kota Baru dijuli kota tua yang dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia disebut sebagai kota pertama Islam masuk ke tanah air. Baru yang berada di bibir Lautan Hindia itu dulu dikenal sebagai kota penghasil kapur barus walau saat ini kapur yang dikenal sampai ke Eropa itu sudah tidak kelihatan jejaknya.

Penelitian dan observasi yang dilakukan OIF UMSU terkait hasil Musyawarah Nasional Tarjih ke-31 tahun 2020 yang memutuskan bahwa awal waktu subuh adalah pada ketinggian Matahari berada di  -18. OIF UMSU yang sejak awal diamanatkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk melakukan kajian waktu Subuh terus melakukan kajian mendalam terkait kriteria yang ditetapkan.

Kepala OIF UMSU Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar kepada Jurnalis ‘SM’ menjelaskan, lokasi yang menjadi sumber utama OIF UMSU dalam pengambilan data penelitian yaitu di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang berjarak kurang lebih 300 km dari kota Medan.

Pada bulan ini OIF UMSU menerjunkan salah seorang timnya melakukan penelitian waktu subuh di Barus yaitu pada tanggal 13-16 Maret 2021, tanggal tersebut dipilih bertujuan agar data yang didapatkan tidak dipengaruhi cahaya Bulan, karena pada tanggal tersebut merupakan fase awal bulan sehingga pada saat menjelang fajar, posisi Bulan jauh berada dibawah ufuk.

Kata Arwin yang ditemani tim OIF, selain Penelitian waktu subuh agenda ini juga merupakan Agenda rutin OIF UMSU dalam melakukan observasi Hilal, Benda-benda langit, Galaksi, Astrofotografi di Barus. Untuk melakukan observasi benda-benda langit seperti galaksi, faktor cuaca sangat mempengaruhi dalam keberhasilan mendokumentasikannya.

Selama tiga dari dua hari berada di Barus sangat disayangkan cuaca kurang bersahabat yaitu pada sore hingga malam hari turun hujan gerimis, hal tersebut menyebabkan tim OIF UMSU terpaksa beberapa kali menutup peralatan seperti teleskop yang telah dipasang demi menjaga kondisi alat agar tetap baik.

Peristiwa seperti ini akan sering dialami oleh observer yang bersifat “nomaden” oleh karena itu pentingnya sebuah kubah yang dapat ditutup dengan segera agar mengantisipasi kejadian seperti hujan.

Namun walaupun begitu terdapat satu hari ketika menjelang fajar kondisi langit cerah dan dimanfaatkan untuk mengambil Times Lapse kehadiran fajar Shadiq. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version