Gandeng Kitabisa, Lazismu dan MDMC Bangun Huntap untuk Warga Patikalain

Gandeng Kitabisa, Lazismu dan MDMC Bangun Huntap untuk Warga Patikalain

HST, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Hulu Sungai Tengah menggelar serah terima Hunian Tetap (Huntap) di Masjid Ar Rahim, Desa Patikalain pada Sabtu (13/03). Peresmian ini menggandeng Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) sebagai penyalur dana pembangunan Huntap yang berasal dari penggalangan dana melalui kanal kitabisa.com.

Prosesi penyerahan yang dilakukan secara sederhana tersebut ditandai dengana tasyakuran dan penyerahan kunci secara simbolis oleh Muhammad Supianor selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang disaksikan oleh beberapa pihak seperti masyarakat setempat, MDMC HST, Lazismu HST, Camat Hantakan Kartadipura serta Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Perkim HST Syafaat.

Bantuan Huntap tersebut diserahkan kepada Salmah, seorang penyintas bencana banjir dan longsor pada Januari 2021 yang rumahnya hanyut seratus persen. Selain itu, penyerahan simbolis ini juga sebagai bagian dari bantuan Muhammadiyah melalui MDMC berupa Huntap maupun perbaikan rumah bagi yang warga yang mengalami kerusakan tidak begitu parah.

Muhammad Supianor menyampaikan apresiasi kepada semua unsur yang terlibat seperti relawan muhammadiyah dan donatur yang membantu. “Kinerja para relawan Muhammadiyah, yang penuh semangat melaksanan kegiatan sosial membangun rumah, sambil terus membina warga muallaf di sini, patut diapresiasi,” katanya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para donator Lazismu dan para mubaligh yang telah bekerja dengan ikhlas tanpa pamrih, serta mengingatkan untuk tetap menjaga keikhlasan dalam bekerja. “Sebab jika keikhlasan hilang, jatuhnya adalah sombong. Itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Ia pun menambahkan bahwa meskipun muallaf di Desa Patikalain kian berkembang, kerukunan warga setempat tetap terjaga. Muhammadiyah juga tidak membedakan apakah penerima manfaat bantuan Huntap adalah muslim ataupun non muslim. “Prinsipnya kita laksanakan ibadah sesuai perintah Allah, namun tetap berakidah secara benar,” jelasnya.

Pihak PDM HST menargetkan akan membangun 25 unit Huntap dengan 15 unit diantaranya berada di Desa Patikalain. Adapun bangunan Huntap yang diserahkan pada acara ini merupakan prototype atau percontohan, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian.

Sementara Eri Norahman sebagai Koordinator Pos Pelayanan MDMC Kalimantan Selatan di HST menjelaskan bahwa ada beberapa bantuan yang telah diterima. Ia menjelaskan bahwa pembangunan empat unit huntap berasal dari MDMC Kalimantan Timur, satu unit tahap kedua dari MDMC Kalimantan Selatan sudah dibangun dan diserahkan hari ini. “Untuk saat ini kami telah menerima beberapa bantuan, baik bentuk Huntap maupun recovery rumah seperti dari MDMC Kalimantan Timur berjumlah empat unit Huntap. Selain itu ada pula kerjasama dengan Yayasan Arrahim untuk recovery rumah warga lainnya,” jelasnya.

Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC Kalimantan Selatan, Miftah Farih yang turut hadir di kegiatan tersebut menjelaskan bahwa bantuan penanggulangan banjir di Kalimantan Selatan disalurkan di berbagai daerah yang terdampak berkat dukungan banyak pihak. “Untuk bantuan penanggulangan banjir di Kalimantan Selatan kami (MDMC) melaksanakan di banyak tempat, bukan hanya di HST melainkan hampir seluruh daerah yang terdampak namun dengan respon yang beragam menyesuaikan dengan dampak bencana,” terangnya.

Salmah merupakan penerima bantuan Huntap pertama yang direalisasikan oleh Muhammadiyah. Ia merupakan warga Patikalain penganut Kaharingan. Dengan adanya bantuan ini, para tetuha adat setempat pun bahkan menyampaikan terimakasih kepada MDMC dan Lazismu yang memberikan bantuan rumah tanpa melihat kepercayaan ataupun agama mereka.

Sebelumnya, MDMC dengan dukungan Lazismu juga telah membantu menembus akses jalan ke desa-desa di Pegunungan Meratus yang sempat terisolir akibat banjir dan longsor. Salah satunya dengan membangunkan dua jembatan darurat sementara dari kayu, sehingga sampai sekarang akses ke desa-desa tersebut dapat dilewati kendaraan roda dua dan empat, sehingga bantuan dari donatur dan organisasi lain pun bisa masuk. (MDN)

Exit mobile version