BOJONEGORO, Suara Muhammadiyah – Ketua STIKES Muhamadiyah Bojonegoro Sudalhar kenang sosok alm Dokter Endah Wahyu Utami saat menjadi mahasiswa hingga mampu mengantarkannya menjadi Ketua STIKES Muhammadiyah Bojonegoro saat ini.
Sudalhar mengenal Dokter Endah Wahyu Utami sejak tahun 1995 saat dia menjadi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi kesehatan di Bojonegoro. Alm Dokter Endah salah satu dokter yang menjadi dosen di kampus tersebut. Mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi, meskipun termasuk mata kuliah yang menjadi momok bagi mahasiswa karena dari 50 orang mahasiswa pasti cuma 4 orang yang lulus pada ujian pertama, selebihnya harus mengikuti ujian remidi.
“Pembawaan yang keibuan, mudah menerima siapa saja melekat pada diri Dokter Endah. Bahkan saya pernah menyaksikan tempat praktek pribadi beliau di jalan Ade Irma suryani selalu dipenuhi pasien yang antri periksa dan berobat. Pada saat tertentu beliau membuka tempat prakteknya bukan untuk pemeriksaan pada pasien tetapi malah banyak warga sekitar yang datang antri untuk menerima santunan dari zakat atau shodaqoh beliau sekeuarga,” tutur Sudalhar, Kamis (18/3).
“Saya salah satu mahasiswa beliau dan berbekal ilmu pengetahuan yang beliau ajarkan mengantarkan saya untuk menjadi perawat melayani pasien dan meniti karir saya berikutnya menjadi asisten dosen, kepala urusan kemahasiswaan, sampai Direktur di kampus tersebut. Kemudian berbekal semua pengalaman itu berlanjut menjadi Kepala SPI di RS Asiyaiyah Bojonegeoro dan sekarang sebagai Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro,” ungkap Sudalhar.
Terakhir Sudalhar menyampaikan, semoga ilmu yang beliau sampaikan bisa menjadi amal jariyah yang menemani di alam kehidupan berikutnya dan kepada Pak Wawan Sebagai Wakil Bupati Bojonegoro sekeluarga semoga diberikan kesabaran dan ketabahan, Aamiiin. (msub)