YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menjadikan generasi muda yang Anti Korupsi, kelompok 28 Ltihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar mengadakan “Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi” Sabtu (06/03/2021), yang diikuti oleh 70 peserta dalam ruang zoom Bimawa UAD Yogyakarta.
Sebagai narasumber, Gatot Sugiharto, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, dan Delfiyan Widiyanto, alumni Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UAD dan Untidar Magelang.
Dalam kesempatan itu Gatot Sugiharto menyampaikan Membangun Generasi Cerdas Berkarakter an Anti Korupsi, Nilai-nilai Integritas, Pradigma Bekerja, Hasil Usaha, Tabungan Energi. Sedangkan Delfiyan Widiyanto menyampaikan Revitalisasi Karakter Bangsa untuk Membangun Generasi Anti Korupsi, materinya adalah Revitalisasi Bangsa, Karakter Warga Negara, Pengembangan Karakter.
Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi dan dengan tema Membangun Generasi Cerdas Berkarakter dan Anti Korupsi, kegiatan ini adalah hasil keluaran dari LKMM Dasar yang diadakan oleh Bimawa UAD Yogyakarta.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan saja akan tetapi diikuti oleh Univrsitas lainnya juga seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta, Poltekes Ummi Khasanah, Universitas Muhammadiah Magelang, IAIN Tulungagung, IKIP PGRI Wates Kulonprogo,Universitas Negri Semarang, dan masih banyak Universitas yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Seminar Pendidikan Anti Korupsi yang berlangsung pada pukul 08.00-11.00 WIB dengan moderator Widiya Laras dari Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UAD Yogyakarta, yang berlangsung dengan kondusif dan interaktif. Apalagi setelah dibacakan ayat suci Al-Qur’an oleh Oktafia Prastiwi dari Prodi Pndidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD Yogyakarta.
Disampaiakan oleh Ketua Panitia, Zanuba Nur Kholifia Rahma dari UAD Yogyakarta, kegiatan ini bertujuan untuk mencipatakan dan membangun generasi muda yang cerdas berkarakter dan anti korupsi. Agar mewujudkan generasi masa depan yang cerdas berkarakter dan anti korupsi. Kata Zanuba Nur Kholifia Rahma.
Sementara itu, Choirul Fajri, SIKom, MA, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD, mengatakan kegiatan ini bagus untuk membangun generasi muda yang cerdan berkarakter dan anti korupsi.
“Kita sebagai generasi muda harus mempunyai jiwa anti korupsi, karena dengan generasi mudalah yang akan menjadi penerus bangsa yang cerda berkarakter dan anti korupsi” kata Choirul Fajri.
Pada kenyataannya, banyak mahasiswa atau siswa yang menyontek selama ujian karena mereka mendapat tekanan selain dari orang tua yang menuntut nilai anaknya bagus, pengajar juga cenderung akan membedakan siswa yang nilainya rendah, dengan siswa lain yang nilainya tinggi. Lalu bagaimana kita menyikapi hal itu, pak?, papar Muthmainnatun Nur Hikmah.
Terkait dalam memberantas atau mengurangi tindak pidana korupsi maka harus ada kerja sama antara negara dengan generasi muda. Melatih diri dengan pendidikan anti korupsi maka mungkin saja bisa menanamkan karakter dalam diri kita untuk menjadi generasi yang lebih jujur dan membawa perubahan. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa peran negara pun sangat berpengaruh terhadap kasus tindak pidana korupsi yang terjadi. Seperti sampai saat ini penerapan sanksi pidana korupsi yang di nilai masih kurang adil dan tergolong ringan. Sehingga tidak menimbulkan efek jera terhadap pelaku korupsi dan menyebabkan korupsi yang semakin meningkat.