BANTAENG, Suara Muhammadiyah – Legislator Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi bersilaturahmi dengan Warga Muhammadiyah di Kabupaten Bantaeng. Silaturahmi ini digelar dalam bentuk sosialisasi obat dan makanan yang sehat bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Kegiatan digelar di Restoran BM Cafe dan Resto, Lamalaka, Kabupaten Bantaeng, Ahad (21/3/2021).
Dalam sambutannya, Ashabul Kahfi yang merupakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Periode 2000-2003, mengulas seputar kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, makanan, kosmetika dan alat kesehatan.
“Dengan menggunakan teknologi modern, industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar mencakup berbagai produk dengan cakupan yang sangat luas,” jelas Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel ini.
Produksi besar-besaran tersebut, lanjut Kahfi, juga ditopang dengan kemajuan teknologi transportasi. Implikasinya berbagai produk obat dan makanan, dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat.
Menurut Kahfi, konsumsi masyarakat terhadap produk-produk termaksud cenderung terus meningkat. Namun pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman.
“Apabila ada produk yang tidak memenuhi standar, rusak atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat,” jelas Kahfi.
Oleh karena itu, sejak tahun 2000 Indonesia membentuk Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Tugasnya untuk mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk obat dan makanan yang beredar di Indonesia.
Namun luasnya wilayah Indonesia, kata Kahfi, belum berbanding lurus dengan kapasitas kelembagaan BPOM. “Perwakilan BPOM di Indonesia hanya puluhan, SDM-nya pun sangat terbatas. Itulah alasan sosialisasi hari ini digelar, untuk mengajak para tokoh masyarakat membantu BPOM mengenali obat-obatan, kosmetik, dan makanan yang baik dan sehat,” jelas legislator Fraksi PAN ini.
Kahfi melanjutkan, tugas Badan POM semakin berat karena mudahnya penyebaran informasi, dalam bentuk iklan melalui media sosial. “Jika produk yang dipromosikan melalui media televisi, radio, dan surat kabar, mungkin masih mudah diawasi. Namun yang berseliweran di media sosial, tentu butuh partisipasi kita semua,” tambahnya.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Hardaningsih, dan Tim Badan POM Pusat turut mendampingi Ashabul Kahfi dalam Sosialisasi tersebut.
Sosialisasi ini dihadiri ratusan orang yang merupakan aktivis Muhammadiyah, Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah di Kabupaten Bantaeng. (Hadi/Riz)