SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pendidikan merupakan kebutuhan dan hak manusia yang sangat penting karena mempunyai tugas untuk menyiapkan sumberdaya manusia bagi pembangunan bangsa, negara, dan agama. Salah satu orientasi pendidikan yang sangat diperlukan adalah pendidikan karakter (watak), yang merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
“Muhammadiyah mempunyai komitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia melalui amal usaha di bidang Pendidikan. Pendidikan di sekolah Muhammadiyah tidak hanya mengemban misi menyelenggarakan proses pendidikan, tetapi juga mengemban amanah sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi munkar sehingga pendidikan karakter sangat diutamakan” itulah yang disampaikan oleh Ir. Agus Nugroho Setiawan, MP dari Program StudiAgroteknologi UMY salah satu narasumber dalam acara workshop Muhammadiyah Green School (MGS) bagi Sekolah Muhammadiyah di lingkungan PCM Turi, Sabtu 20 Maret 2021 di Gedung Dakwah Muhammadiyah PCM Turi dihadapan puluhan guru dan pengasuh sekolah di lingkungan Muhammadiyah Turi.
Workshop MGS ini merupakanbagiandari program pengabdian pada masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di PCM Turi. Workshop tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder sekolahMuhammadiyah di Turi, serta meningkatkan keterampilan stakeholder sekolah Muhammadiyah di Turi dalam menjalankan program Muhammadiyah Green School.
Sementaraitu, anggota timpengabdian yang lainnya Septi Nur Wijayanti, SH, MH dari Program Studi Hukum UMY menyampaikan : lingkungan yang sehat merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting, sehingga menjadi salah satu indikator kesejahteraan. Lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang dapat memberikan tempat untuk berlindung dan menumbuhkan kehidupan yang baik secara fisik, psikologis dan maupun sosial” . Di sisi yang lain, lingkungan yang sehat merupakan hak bagi setiap orang, seperti yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1, UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, dan UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial kemasyarakatan juga mempunyai komitmen terhadap lingkungan, hidup bersih dan pendidikan sehat.Oleh karenaitu, sekolah Muhammadiyah harusmampumemenuhi hak konstitusional siswa dan guru terhadap lingkungan yang bersih dan sehat.
Lingkungan pendidikan (sekolah) berperan penting sebagai wadah untuk mengembangkan diri dan membangun karakter.Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus didesain agar mampu membentuk karakter yang baik, mampu menjadi sumber belajar dan menciptakan atmosfer pendidikan yang kondusif agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, kecerdasan, akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan. “Pendidikan jangan lagi dipahami sebagai sebuah beban, tetapi harus menjadi sesuatu yang menyenangkan, membebaskan, memanusiakan dan memaknai kehidupan secara baik”, tambah Anisa DwiMakrufidari Prodi Pendidikan Agama Islam.
Untuk mendukung pendidikan karakter di sekolah Muhammadiyah dapat dilakukan dengan program Muhammadiyah Green School (MGS). MGS bukan sekedar gerakan penghijauan di sekolah Muhammadiyah, namun merupakan konsep yang mengajak seluruh stakeholder sekolah Muhammadiyah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli terhadap lingkungannya. Program MGS dapat dikembangkan melalui 4 kegiatanutamayaitugreen curriculum, green culture, green community, dan green school, sesuaidengankesiapansetiapsekolah. Dengandemikian program MGS ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memenuhi hak konstitusional siswa dan guru terhadap lingkungan yang bersih dan sehat, sebagai sarana implementasi Pendidikan Transformatif.
Selainitu, Program MGS juga sejalan dengan Program Adiwiyata yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi peduli lingkungan, meningkatkan penghematan sumber daya dan energi, mengembangkan suasana kebersamaan dalam berbagai kegiatan, menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah yang lebih nyaman dengan lingkungan yang sehat, bersih, dan asri, sehingga implementasi MGS dapat menjadi rintisan menuju Sekolah Adiwiyata. (Arif Hartanto)