BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Sebagai bagian dari pembelajaran anak agar berani, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Giri (PCPM Giri), Kabupaten Banyuwangi selenggarakan bakti sosial dalam bentuk khitanan massal. Kegiatan kali pertama ini dilangsungkan di Halaman Musholla Al-Falah (Pusat Dakwah Muhammadiyah Ranting Penataban), Lingkungan Kelurahan Penataban, Minggu (21/03/2021).
Kerja bareng dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi, program khitanan massal ini diikuti 15 anak dari keluarga yang kurang mampu. Sebanyak 3 orang tenaga kesehatan dari RSI Fatimah dikerahkan dalam kegiatan ini. Sebelum dilaksanakan khitan pada anak-anak yang berusia antara 8-13 tahun, acara didahului dengan pembagian sembako bekerjasama dengan Lazismu KLL Giri yang diberikan pada 20 warga dan du’afa yang ada disekitar musholla.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari semua unsur Muhammadiyah Giri baik PCM Giri, Aisyiyah Giri, NA Giri, Lazismu Cabang Giri, takmir masjid dan musholla Ranting Muhammadiyah Penataban, Kokam dan rekan-rekan Pemuda Muhammadiyah Giri dan sekitarnya, untuk pertama kali bisa melaksanakan khitanan massal bagi anak kurang mampu”, ujar Hoirrudin Mustofa, Ketua PCPM Giri.
Hal ini juga menandakan awal gerakan Pemuda Muhammadiyah dilingkungan Giri untuk bergerak diladang dakwah dalam bentuk bakti sosial, mengingat saat pandemi sekarang ini banyak warga terdampak ekonomi dan kurang mampu saat mengkhitankan putra-putranya. Sekaligus sebagai perwujudan sinergi Pemuda Muhammadiyah pada ortom lain dan masyarakat sekitar kecamatan Giri.
Seperti yang disampaikan oleh Ustadz Farid Wajdi, Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Giri, Islam dan Rasulullah telah mengajarkan apa yang disebut syaja’ah yakni rasa berani atau keberanian yang ditanamkan sejak dini atau masa anak-anak. Hal ini dibuktikan dengan keberanian anak putra saat usia 8-13 untuk bisa segera melaksanakan khitan, disamping itu ada nilai kesehatan yang dikandung setelah mereka berkhitan.
“10 sampai 15 tahun lagi anak-anak ini akan menjadi pemuda dan menggantikan peran pemuda yang saat ini, mereka akan menjadi kader dan generasi penerus kita untuk menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah ditengah masyarakat Giri dan sekitarnya. Karena itu nilai syaja’ah perlu ditanamkan dalam bentuk keberanian untuk berkhitan”, cetus Ustadz farid saat menyampaikan tausiahnya.
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Giri berharap adanya pelaksanaan khitan massal bagi anak-anak kurang mampu ini dilaksanakan setiap tahun atau menjadi kegiatan rutinan, meski ini merupakan kegiatan kali pertama nantinya cakupan dapat lebih luas serta jumlah peserta semakin banyak. Selain itu, kegiatan ini merupakan bagian dari peran pemuda dalam mengisi ladang dakwah dibidang kesehatan dan sosial kemasyarakatan. (Rizkie Andri)