AMBYAR AE, Metode Bantuan Henti Jantung – Nafas Karya Dosen UMP Dipatenkan

Metoda AMBYAR AE Dosen UMP

PURWOKERO, Suara Muhammadiyah – Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokero (UMP), Banyumas Jawa Tengah Endiyono berkolaborasi dengan Yudha H Utomo dari IGD RS Soetomo Surabaya mematenkan Modul Panduan Alogaritma Bantuan Hidup Dasar Metode AMBYAR AE.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Endiyono mengatakan, untuk memudahkan dalam urutan-urutan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bersama Yudha H Utomo dari IGD RS Soetomo Surabaya berkolaborasi membuat inovasi modul pembelajaran Alogaritma BHD dengan AMBYAR AE.

“Metode AMBYAR AE merupakan kepanjangan dari A : Aman diri sendiri, lingkungan dan pasien, M : Menepuk bahu korban umtuk memeriksa respon korban, B : Berusaha meminta bantuan medis/ambulans, Y : Yakinkan nadi karotis tidak teraba, A : Amati dan perhatikan pergerakan dada, R : Resusitasi Jantung Paru diberikan jika korban tidak teraba nadi dan tidak bernafas, A : Automatic External Defibrillator (AED) diambil segera jika tersedia, dan E : Evaluasi respon dilakukan setiap 2 menit,” jelas Endiyono, Selasa (24/3/2021).

Dijelaskan, mnemonic berasal dari bahasa Yunani, “Mnemosyne”, yang berarti Dewi Memori. Yang dimaksud Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan bantuan. “Bantuan tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau “linking”, mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain,” jelasnya.

BHD atau Basic Life Support (BLS), lanjut Endiyono, adalah sekumpulan rangkaian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk merangsang, mengembalikan dan mempertahankan fungsi jantung maupun paru pada korban henti jantung dan henti nafas.

“Tindakan ini terdiri dari pemberian kompresi dada dan bantuan pernafasan. Penggunaan metode AMBYAR AE memudahkan untuk mengingat urutan-urutan dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru,” pungkasnya. (tgr)

Exit mobile version