Kisah 6 Dosen UMP Membimbing Kampus Mengajar seluruh Indonesia

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 6 Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah berhasil lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program kampus Mengajar. Mereka mulai melaksanakan tugas Senin 22 Maret 2021.

Dr. Laily Nurlina, M.Pd. salah satu DPL Kampus Mengajar dari UMP mengatakan mahasiswa dan DPL telah melalui seleksi dan tes yang ketat dari seluruh peserta Indonesia. Berdasarkan laman MBKM Kemendikbud ada sekitar 5000 pelamar yang mengikuti seleksi. Penempatan mahasiswa berada di berbagai sekolah dasar 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) di seluruh wilayah Indonesia yang dipilih oleh mahasiswa.

“Program asistensi mengajar  ini merupakan program lanjutan  gerakan Sarjana mengajar. Gerakan yang mendayaguanakan mahasiswa lulusan S1 untuk mengajar di daerah-daerah yang masuk ke dalam kriteria daerah 3T yang ada di seluruh pelosok Indonesia,” jelasnya.

DPL yang bertugas, lanjut Laily, tersebar di beberapa daerah, diantarnya di Cilacap ada Drs. Eko Suroso,MPd, Dra. Siti Fathonah,M.Hum., Dra. Eko Sri Israhayu, dan yang bertugas di Banyumas adalah Shanti Hawanti, Ph.D dan  Miftahul Furqon, M.Pd. sementara DPL yang bertugas di Banjarmegara adalah Dr. Laily Nurlina, M.Pd.

“Para DPL tidak hanya membimbing mahasiswa UMP tetapi mahasiswa seluruh Indonesia yang tergabung di kelompoknya. Sekolah-sekolah yang menjadi mitra merupakan sekolah yang membutuhkan bantuan tenaga dan pikiran serta status akreditasi maksimal C,” jelasnya.

Menurutnya, banyak kisah yang dialaminya seperti saat di SD Alam Al Hayuba, Wlahar Kaliori yang letaknya di temgah sawah.

“Semua guru sudah pernah nyemplung (terjun) di sawah, SD IT Azzahra, Majenang atau kampung laut sehingga harus menggunakan perahu, SD Babakan Karangpucung Cilacap di gunung lokasinya dan SDN 3 Pasegeran Kalibening-Banjarnegara yang memiliki jarak tempuh sekitar 5 jam dari UMP, jalan nanjak tidak bisa dilewati mobil dan lokasi sekolah satu kompleks dengan pemakaman,” paparnya.

Namun menurut Laily, seluruh kendala lokasi bukanlah menjadi alasan untuk mengabdi. Banyak rekan dosen dari kampus lain bahkan harus naik pesawat untuk bertugas.

“Bagi mahasiswa dan DPL UMP ini saatnya memberi arti dan sumbangsih bagi Indonesia. UMP menjadi bagian dari solusi pendidikan di Indonesia… yuk bisa yuk,” pungkasnya. (tgr)

Exit mobile version