‘Aisyiyah Targetkan Menanam 5 Juta Lumbung Hidup

lumbung hidup

‘Aisyiyah Targetkan Menanam 5 Juta Lumbung Hidup

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setiap anggota masyarakat Indonesia baik yang tinggal di kota maupun di pedesaan mempunyai lahan pekarangan, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal. Berbagai jenis tanaman baik ubi-ubian, sayuran, buah maupun tanaman obat dan hewan ternak, ikan, dapat diusahakan di pekarangan rumah. Selain untuk menciptakan keindahan dan kesejukan, juga berfungsi untuk memenuhi ketersediaan pangan dan obat atau lumbung hidup serta meningkatkan perekonomian keluarga.

Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melalui Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) mencanangkan Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah (GLHA) mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah turut mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyasar generasi muda.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr Siti Noordjannah Djohantini mengungkapkan Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah diharapkan bisa menjadi program berkelanjutan bukan hanya di masa pandemi. “Pada saat ini menanam bukan hanya memiliki nilai ekonomis,” ungkap Siti Noordjannah dalam Webinar Nasional MEK PPA, Sabtu, 27 Maret 2021.

Oleh karena itu, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah mencanangkan 5 juta warga Muhammadiyah – ‘Aisyiyah menanam bahan bangan melalui Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah. Target ini merupakan bagian dari ikhtiar ‘Aisyiyah sebagai solusi bagi keterbatasan bahan pangan masyarakat.

Ketua MEK PP ‘Aisyiyah Dyah Suminar menyampaikan bahwa, Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatan pekarangan yang dikelola oleh keluarga/kelompok masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya lahan yang tersedia dilingkungannya. Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah diharapkan mampu memberikan kontribusi ketersediaan pangan secara mandiri baik di masa Pandemi COVID-19, maupun pada saat situasi aman untuk mengantisipasi masalah kelangkaan pangan yang menjadi isu global.

“Dengan memanfaatkan lahan di sekitar lingkungan kita akan memudahkan pemeliharaan dan dapat mengontrol kualitas hasil panennya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga sebagai sumber gizi dan mineral yang sehat dan aman. Selain itu juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga dan menambah estetika serta keindahan lingkungan,” ungkap Dyah.

Sementara itu, Koordinator Kelompok Substansi Ketersediaan Pangan Kementerian Pertanian RI Dr Rachmi Widiriani, SP, MSi menerangkat terkait peluang Ketahanan Pangan di era Adaptasi Kebiasaan Baru, pertama menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat ditunda karena barang sekunder dan tersier dapat ditangguhkan.

Kedua, Permintaan pangan yang beragam dan berkualitas sebagai penguat imun terus meningkat. Ketiga, Menanam tanaman pangan di halaman atau teras menjadi lifestyle yang semakin diminati masyarakat. Keempat Pertanian menjadi solusi usaha korban PHK, dan kelima hasil produksi petani, peternak dan UMKM pangan menjadi penggerak perekonomian di tingkat desa.

Dalam Webinar Nasional MED PPA juga digelar Expo Olahan Pangan Lokal serta Pengumuman Pemenang Lomba Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah dan Penghargaan kepada Nominasi Terbaik Olahan Pangan Lokal.

Juara I yaitu MEK PDA Kabupaten Kediri, Juara 2 yaitu MEK PDA Banyumas, Juara 3 yaitu MEK PDA Bukittinggi, Juara Harapan I MEK PDA Demak, dan Juara Harapan II MEK PDA Kota Yogyakarta. (Riz)

Exit mobile version