Jadikan Cinta Pertama dan Yang Terakhir Adalah Al-Qur’an (1)

Jadikan Cinta Pertama dan Yang Terakhir Adalah Al-Qur’an (1)

Dakwah Literasi: Memotivasi Keimanan agar Al-Quran sebagai Sahabat Dunia Akhirat

Oleh: Alif Sarifudin Ahmad

Sahabat Usman bin Affan pernah berkata, “Jika hatimu bersih senantiasa kamu tidak akan pernah merasa bosan dalam membaca Al-Qur’an.” Jadi bacaan dan pemahaman Al-Qur’an berkaitan dengan hati yang bersih atau suci dan sehat. Hati yang kotor atau sakit tidak akan mampu menembus makna Al-Qur’an.  Apalagi hati yang mati yang dimiliki para penentang Al-Quran, tidak akan pernah merasa nyaman dengan kehadiran Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat manusia.

Kitab Suci ini merupakan wahyu yang diturunkan Allah Subhanahu  Wa Ta’ala kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.  Al-Qur’an terdiri dari 30 Juz, 114 surat,  dan 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf.  Banyak sekali riwayat yang menjelaskan tentang fadilah atau keutamaan membaca dan mempelajari Al-Qur’an . Melalui tulisan ini diharapkan kita bisa menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirasi cinta pertama dan terakhir dalam menapaki kehidupan di dunia ini sehingga bisa meraih kebahagian yang hakiki.

Apabila kita ingin menjadi manusia terbaik jadikan Al-Qur’an sebagai pendamping setia. Al-Qura’n sebagai inspirasi cinta pertama dan terakhir yang dimulai ketika kita sebagai calon manusia sebelum lahir dalam bentuk janin yang telah dimotivasi dengan bacaan dan hapalan seorang calon Ibu dan calon ayah. Kedekatan dengan Al-Qur’an berikutnya yaitu ketika kita berbentuk menjadi khalqan Akhar atau manusia  hingga lahir ke dunia. Saat mengawali dan menghirup udara dunia sampai kita meninggalkan dunia ini  Al-Qur’an terus menjadi pedoman hidup

Rasulullah SAW menekankan dalam sabdanya bahwa manusia terbaik adalah manusia yang menjadikan Al-Qur’an sebagai ilmu utama dalam belajar dan mengajarkannya.

عَن عُثَمانَ رَضِىَ اللٌهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صٌلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ خَيُركُم مَن تَعلٌمَ القُرانَ وَعَلٌمَهَ .( رواه البخاري وابو داود والترمذي والنسائ وابي ماجه) .

Dari Utsman bin Affan RA, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)

Dari hadis ini menguatkan  kita sebagai orang beriman untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai acuan  yang utama dibandingkan dengan yang lain. Dunia, harta, tahta, dan wanita adalah kesenangan sementara yang tidak akan menjadikan kita berbahagia terutama di akhirat kelak. Kalaulah yang di dunia ini bisa menjadikan kesenangan itu  sifatnya hanya sementara. Kekuatan orang beriman ghirrahnya  ada pada pesan-pesan dalam Al-Qur’an.

Dari 114 surat yang semestinya menjadikan inspirasi bagi orang beriman dalam aktifitas sehari-harinya, saatnya mulai sekarang apabila kita ingin menjadi orang yang sukses di  dunia dan di akirat jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan utama. Dari bangun tidur hingga akan tidur kembali  Al-quran merupakan sahabat setia yang cintanya tidak pernah mengkhianati. Al-Quran pada saatnya akan terus menemani kita baik saat sakaratul maut, saat di alam kubur, di padang mahsyar hingga mengantarkan ke surga.

Mengawali tulisan pada bagian pertama ini, kita inspirasikan diri melalui surat-surat yang bertemakan binatang. Nama surat yang berkaitan degan keunikan binatang di antaranya adalah Al-Baqarah yang artinya sapi betina. Selain surat Al-Baqarah ada juga nama binatang yang dijadikan nama surat yaitu sebagai berikut:

  1. Al-An’am (6) yakni binatang ternak
  2. An-Nahl (16) atau lebah
  3. An-Naml (27)atau semut
  4. Al-Ankabuut (29) laba-laba
  5. Al-‘Aadiyat (100) atau kuda perang
  6. Al-Fiil (105) atau gajah

Ada sekitar duapuluh nama binatang yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Baik binatang bertulang belakang maupun binatang tanpa tulang belakang menjadi sajian yang menakjubkan bagi yang mengimani Al-Qur’an. Binatang-binatang yang merupakan makhluk Allah dari yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar diabadikan dalam Al-Qur’an.  Nama–nama binatang tersebut diyakini oleh kita sebagai umat Islam, sebagai bahan pelajaran atau inspirasi untuk kebaikan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Seiring kemajuan zaman, banyak ilmuwan yang meneliti binatang yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan menemukan banyak keistimewaan pada binatang tersebut. Berikut nama-nama binatang yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan keisimewaannya:

  1. Unta, binatang yang dijuluki kendaraan padang pasir ini terdapat dalam Alquran pada Surat Al Ghaasyiyah : 17.

أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ [٨٨:١٧]

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,

Unta telah diciptakan oleh Allah SWT dan didesain sedemikian rupa sehingga mampu bertahan hidup di cuaca yang ekstrim di padang pasir. Ketika badai pasir menerpa, kelopak matanya yang transparan menjadikannya tetap bisa mengamati keadaan sekitar walaupun matanya tertutup. Hidungnya pun didesain memiliki penutup khusus agar debu dan pasir tidak mengganggu pernafasannya.

Kemampuannya meminum air hingga sepertiga tubuhnya dalam waktu relatif cepat dan persediaan lemak di punuknya hingga 40 kg, menjadikannya mampu bertahan hidup delapan hari dalam suhu 50 derajat celcius. Unta adalah binatang inspirasi yang menguatkan keimanan seseorang untuk terus bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia.

  1. Lalat, serangga ini disebutkan dalam alquran surat Al-Hajj : 73.

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌۭ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَن يَخْلُقُوا۟ ذُبَابًۭا وَلَوِ ٱجْتَمَعُوا۟ لَهُۥ ۖ وَإِن يَسْلُبْهُمُ ٱلذُّبَابُ شَيْـًۭٔا لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ ٱلطَّالِبُ وَٱلْمَطْلُوبُ [٢٢:٧٣]

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.

Lalat memiliki kepandaian mengubah arah secara cepat saat terbang. Oleh karena itu, kita akan mengalami kesulitan untuk menebak arah terbang lalat. Kemampuan terbangnya sangat ajaib. Serangga ini dapat terbang ke arah mana saja tanpa takut terpengaruh oleh arah dan kecepatan angin. Dalam melakukan manuver, lalat bisa secara tiba-tiba mengubah arah ke segala penjuru tanpa mengurangi kecepatan.

Hal ini menjadikan inspirasi bahwa kecepatan dan kemampuan makhluk lalat ini sulit ditiru oleh manusia. Kemampuan mengubah arah ini seakan memberi pesan kepada kita saat kita maelakukan hal yang negarif segera mengubah diri ke dalam hal yang positif, baik, dan mencerahkan, serta berkemajuan.

  1. Burung Gagak, disebutkan dalam alquran surat Al Maidah ayat 31.

فبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابًۭا يَبْحَثُ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُرِيَهُۥ كَيْفَ يُوَ‌ٰرِى سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَـٰوَيْلَتَىٰٓ أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَـٰذَا ٱلْغُرَابِ فَأُوَ‌ٰرِىَ سَوْءَةَ أَخِى ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ ٱلنَّـٰدِمِينَ [٥:٣١]

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

 Penelitian modern akhir-akhir ini baru menyadari jika burung gagak ternyata memiliki kecerdasan di atas rata-rata dibandingkan binatang lainnya yang sebelumnya dikenal cerdas seperti anjing, lumba-lumba, gajah, serta simpanse. Kecerdasan burung ini telah menarik perhatian para ilmuwan untuk menelitinya lebih lanjut melalui serangkaian percobaan. Hasilnya, diketahui burung ini sangat kreatif menggunakan logikanya untuk memecahkan masalah. Kecerdasan burung gagak menginspirasikan kita bahwa di atas kecerdasan ada kecerdasan yang lain.

Allah SWT menciptakan seluruh makhluk itu tidak ada yang sia-sia, begitupun kehebatan burung gagak menjadikan kita sebagai orang beriman semakin menyadari akan kelemahan kita sebagai makhluk. Burung gagak mengajarkan manusia pertama Qabil yang telah menyesal berbuat zalim terhadap saudaranya sendiri. Seakan burung gagak berkata sayangilah saudaramu kalau kau tidak bisa menyayangi saat hidup sayangilah walau sudah tiada dan  menguburnya dengan Kasih sayang dan baik.

  1. Sapi, disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 67, 68, 69, dan 71.

Pada ayat tersebut menggambarkan tentang keingkaran bani Israil yang telah berlaku zalim kepada sapi betina. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 71,

قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌۭ لَّا ذَلُولٌۭ تُثِيرُ ٱلْأَرْضَ وَلَا تَسْقِى ٱلْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌۭ لَّا شِيَةَ فِيهَا ۚ قَالُوا۟ ٱلْـَٔـٰنَ جِئْتَ بِٱلْحَقِّ ۚ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا۟ يَفْعَلُونَ [٢:٧١]

Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya”. Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.

Sapi mempunyai daya penciuman yang sangat tajam dan mampu mencium sesuatu yang berjarak 8 km jauhnya. Sapi juga dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih rendah atau lebih tinggi dari yang manusia bisa dengar. Hebatnya, di tanah berlumpur sapi bisa berlari lebih cepat daripada kuda. Hal ini karena kuku kakinya yang melebar sehingga tidak mudah terbenam ke dalam lumpur. Inspirasi dari sapi seakan memberikan kita pelajaran yang luar biasa bahwa setiap makhluk hidup yang Allah ciptakan masing-masing mempunyai keistimewaan yang satu sama lainnya bisa berbeda. Itulah Kemaha Kuasaan Allah yang tidak ada satupun yang menyamai di dunia ini.

Demikian tulisan tentang Cinta pertama dan terakhir dari Al-Quran pada bagian pertama ini. Setiap yang berhubungan dengan Al-Quran Allah telah muliakan. Malaikat Jibril, Rasulullah SAW, bulan Ramadhan, Lailatul Qadar semua istimewa karena berhubungan dengan Al-Quran. Dengan demikian apabila kita ingin mulia jangan jauh-jauh dari Al-Qur’an. Nasrun Minallahi Wa Fathun Qarib Wa Bashshiril Mukminin. Bersambung

Alif Sarifudin Ahmad, Ketua PDM Kota Tegal

Exit mobile version