Vaksin Bersama Civitas UMY dan Guru Muhammadiyah Diapresiasi

vaksin

Foto Dok Arif Jamali

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kasus penularan Covid-19 yang terjadi di Indonesia masih cukup tinggi, khususnya di DIY dengan grafik naik-turun yang masih perlu diperhatikan dan diwaspadai. Selain itu wabah pandemi Covid-19 hampir lebih satu tahun ini belum berakhir sehingga perlu adanya ikhtiar untuk memutus mata rantai penularan virus corona, selain menjalankan protokol kesehatan dengan 3M juga dengan program Vaksinasi Covid-19.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui jihad kemanusiaanya berikhtiar untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan pelaksanaan program vaksinasi untuk Sivitas akademika UMY dan guru-guru SMA/SMK Muhammadiyah se-DIY sejumlah 1856 peserta vaksin yang dilaksanakan pada hari Senin (29/3) sampai hari Selasa (30/3) di Gedung Sportorium UMY.

Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan DinKes DIY, Trisno Agung Wibowo,S.Kn.,M.Kes menyampaikan bahwa kasus yang terjadi di DI Yogyakarta mengalami kenaikan dan penurunan pada kasus sehingga perlu waspada dan tetap berikhtiar untuk menerapkan protokol kesehatan melalui kebijakan ‘Pembatasan Berskala Mikro’.

”Perlu kami sampaikan bahwa kondisi corona virus di DIY ini masih perlu diperhatikan. Kami sampaikan dengan mencoba menghitung per dua minggu terakhir ini rata-rata kasus Covid-19 di DIY mencapai 193 kasus, dua minggu sebelumnya 170 kasus, dan dua minggu sebelumnya lagi sekitar 154 kasus. Artinya kasusnya memang sedang naik turun, tetapi jika dihitung jumlahnya menjadi sangat signifikan dalam jumlah kasus ini,” jelasnya saat seremonial pelaksanaan program Vaksinasi Covid-19 UMY pada hari Senin (29/3/2021).

Namun demikian, data di rumah sakit untuk kasus-kasus yang harus rawat inap memang sudah menurun, artinya kasus yang di lapangan meningkat dengan kasus positif namun banyak kasus-kasus tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sehingga memang kebijakan pemerintah adalah adanya Pembatasan Berskala Mikro dari tingkat RT, RW hingga dusun, agar ‘Sapa Aruh’.

Trisno juga menjelaskan bahwa adanya program vaksinasi Covid-19 merupakan bentuk usaha untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di daerah Yogyakarta. ”Karena memang  kondisinya penularan terjadi pada keluarga, tetangga  dan seterusnya, sehingga memang salah satu upaya akan diharapkan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan adanya imunisasi vaksin Covid-19. Walaupun kejadian pasca imunisasi Covid-19 memiliki resiko yang sangat kecil, yaitu angkanya  sekitar 1,19% dan hal tersebut masuk kategori non-serius,” tambahnya.

Begitu juga yang disampaikan oleh Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Arif Jamali Muis,M.Pd. menyampaikan bahwa sejak awal hadirnya pandemi Covid-19 Muhammadiyah sudah berikhtiar untuk melakukan jihad kemanusiaan untuk memutus mata rantai Covid-19.

”Sejak awal persyarikatan Muhammadiyah dalam hal ini yang dilakukan oleh UMY, tepat pada satu tahun yang lalu sekitar bulan Maret membentuk Satgas Covid-19 berusaha semaksimal mungkin dari berbagai macam lini untuk mencegah penularan Covid-19. Dan saat ini kami mengucapkan terima kasih yang besar-besarnya kepada UMY, dari sekitar 1856 peserta vaksin yang terdaftar di UMY, 500 an diantaranya berasal dari guru-guru SMA/SMK Muhammadiyah se-DIY yang akan divaksin,” paparnya.

Pada pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan untuk sivitas akademika UMY dan guru SMA/SMK Muhammadiyah secara seremonial dibuka oleh Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM dan dilanjutkan dengan vaksinasi pertama kepada Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Prof. Dr. Ir. Sukamta., MT., IPM  dengan vaksin Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 UMY. (Sofia)

Exit mobile version