BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM Aceh) Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc, M.Ag. menghadiri serta sekaligus memberikan Arahan, Acara Pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Aceh priode 2018 – 2022 di Gedung Anjung Mon Mata, Selasa (30/3/2021).
Pelantikan yang di hadiri oleh Mantan Pengurus PWPM seperti Zardan Arabi, Malik Musa, Made, Taqwaddin Husien, Hizkil Afandi.
Pelantikan Pengurus PWPM ini Mengusung Tema “ Kemandirian Gerakan Pemuda Muhammadiyah Untuk Aceh Hebat Berkemajuan.” Disela Pelantikan jurnalis Suara Muhammadiyah melakukan wawancara singkat terkait Kaderisasi Muhammadiyah di Serambi Mekah ini.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc, M.Ag. Mengatakan “ ada tiga hal penting dipahami yang didalam melakukan kaderisasi pertama adalah kader yang memang dari kelembagaan seperti Kampus misalnya menjadi tempat untuk pengkaderan juga pengkaderan yang sudah tersistem oleh pemuda muhammadiyah itu sifatnya pengkaderan secara khusus.
Kemudian yang kedua, ada pengkaderan yang sifatnya tidak khusus tetapi pengkaderan yang diikut sertakan misalnya anak-anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) , Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), diikutkan oleh pemuda, inipun menjadi kader walaupun tidak terasa mereka sedang di kader oleh abangnya sebagai Pemuda Muhammadiyah.
Ketiga adalah pengkader baru masuk ke Muhammadiyah tetapi dia paham terhadap perjuangan Muhammadiyah , dia paham terhadap kepeloporan Muhammadiyah, dan sanggup berkorban untuk Muhammadiyah, memiliki solidaritas yang tinggi dan luar biasa.
“Ketiga kader ini yang seharusnya di perhatikan oleh Muhammadiyah dengan baik,” kata Muharrir.
Seusai pelantikan Muharrir juga tidak lupa berpesan “ saya berharap kepada Pemuda Muhammadiyah agar menjaga solidaritas diantara pimpinan, menjaga ukwah, jangan sampai terjadi konflik, karena konflik itu akan menyebabkan perpecahan dan tidak jalan program apapun pemuda muhammadiyah.
“Saya salut dengan Program Pemuda Muhammadiyah Aceh yaitu Seribu Petani Melenial, mudah- mudahan menjadi probosan besar untuk Pemuda Muhammadiyah, meningkatkan kualitas dan kuantitas tentunya prekonomian ummat di Aceh,” tutup Muharrir. (Agusnaidi B/Riz)