YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir Msi melaunching buku kumpulan puisi Menata Kata Kata Menyalakan Cinta karya Ketua PDM Bantul Drs Sahari As Salami tanggal 3 Maret 2021. Launching buku dilakukan secara virtual dalam rangkaian acara bertajuk Panggung Apresiasi Sastra 3 LSBO PDM Bantul di Gedung Dakwah PDM Bantul.
Dalam sambutan atau pengajian launching buku ini Ketua Umum PP Muhammadiyah menyatakan gembira dan bahagia karena ada Ketua PDM yang selain menjadi aktivis Persyarikatan sejak muda juga aktivis sastra seangkatan Jabrohim.
Menurut pak Haedar, manusia dalam hidupnya banyak mengalami pengalaman romantis. Dan pengalaman romantis ini perlu diolah secara kreatif menjadi sesuatu yang mencerahkan diri sendiri dan bisa menjadi wahana untuk mencerahkan orang lain. Pak Haedar sendiri punya pengalaman romantis ketika melakukan perjalanan darat di negara Eropa saat musim dingin. Dia kemudian menuliskan pengalaman itu sebagai bagian dari kekaguman terhadap fenomena alam dan sosial sekaligus menuliskan hal sebagai refleksi kemanusiaannya.
Dengan demikian selain mencerahkan diri sendiri tulisan itu diharapkan bisa mencerahkan pembacanya.
Dalam kaitannya dengan dakwah disebutkan bahwa dakwah lewat kesenian, dakwah lewat sastra dan dakwah lewat puisi adalah dakwah pendekatan irfani. Ini efektif untuk melembutkan hati kita dan memudahkan kita membangun persaudaraan dan perdamaian. “Dalam beragama kita harus seimbang, jangan terlalu keras dan jangan terlalu lunak. Seni bisa membuat kita bersikap seimbang dalam beragama dan berdakwah,” tuturnya.
Oleh karena itu PP Muhammadiyah sangat berharap sekaligus mendorong LSBO di tingkat pusat sampai daerah untuk terus menghasilkan karya seni yang mencerahkan itu.
Ketua PDM Bantul, Sahari yang alumnus UAD dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar Dinbud Kabupaten Bantul puisi yang dia tulis dan dihimpun dalam buku ini merupakan ungkapan cinta dia kepada gerakan Muhamadiyah, negeri, isteri, catatan pribadi, handai taulan dan diri sendiri.
Waktu sekolah di SPG Muhamadiyah Bantul, Sahari aktif di komunitas sastra Arah yang didirikan Jabrohim Kingking Subyarsih dan Ruwandi Muslim yang kemudian mengenalkan dia pada komunitas sastra Malioboro atau Persada Studi Klub yang dipimpin Umbu Landu Paranggi. Aktivitas sastra, khususnya menulis puisi terus giat dilakukan ketika dia bertugas menjadi guru sampai menjadi pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantul.
Pada saat yang sama, Sahari yang lahir di lingkungan Muhamadiyah Bantul aktif di Ortom dan Persyarikatan Muhammadiyah sampai kemudian menjadi Ketua PDM Bantul. Bekerja, berdakwah dan berseni budaya dia lakukan sekaligus. Hasilnya sebuah buku mungil kumpulan 66 puisi yang merupakan tonggak ulang tahun dia di usia 66 tahun.
Wakil Ketua LSBO PP Muhammadiyah, Jabrohim mengatakan ada beberapa Ketua PDM yang sekaligus aktivis seni budaya. Ini tentu menggembirakan LSBO dan Muhamadiyah yang makin peduli dengan dakwah dengan pendekatan irfani. (SM-tof)