KUTACANE, Suara Muhammadiyah – Lazismu Aceh Tenggara dengan Program “Kado Ramadhan 1442 H” mulai mendistribusikan paket bantuan sembako di desa Lawe Mengkudu. Kado Ramadhan adalah aksi kepedulian pembagian paket sembako menjelang bulan Ramadhan. Ahad (04/4).
“Kado Ramadhan 1442 H” yang diberikan kepada anak yatim piatu dan dhuafa untuk meringankan kebutuhan hidup mereka menjelang dan saat menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan.
Bagindo Afrizal, Ketua Lazismu Aceh Tenggara memimpin langsung pembagian “Kado Ramadhan” di beberapa titik lokasi antara lain di desa Lawe Mengkudu, desa Tenembak Lang Lang, desa Lawe Sagu Gabungan dan di desa Buah Pala. “Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, segenap pengurus Lazismu Aceh Tenggara mengucapkan terimakasih kepada donatur baik Warga Persyarikatan Muhammadiyah dan simpatisan yang telah mempercayai Lazismu sebagai lembaga penyaluran zakat, infak dan Sedekahnya. “ Kata Bagindo
Salah Satu Program Lazismu Aceh Tenggara menyambut datangnya bulan ramadhan yaitu program Kado Ramadhan, yaitu program tebar sembako menyambut bulan suci ramadhan untuk meringankan dan membantu warga Aceh Tenggara yang kurang mampu, baik kaum dhuafa, fakir, miskin dan anak Yatim piatu agar gembira menyambut datang nya bulan ramadhan.
Untuk penyaluran pertama kali ini bantuan 25 Paket Sembako Kado Ramadhan sudah didistribusikan kepada saudara muslim kita yang membutuhkan. Minggu depan Insya Allah masih kami lanjutkan untuk tebar puluhan “Kado Ramadhan” di beberapa titik lokasi. “Mudahan-mudahan kedepan Lazismu Aceh Tenggara semakin maju dan makin banyak membantu masyarakat Aceh Tenggara yang kekurangan.” tutup Bagindo Afrizal.
Salmiah warga Lawe mengkudu (Korban Kebakaran 1 bulan yang lalu) salah satu yang mendapat paket sembako dan juga uang Tunai, merasa sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih sebanyak banyak nya kepada lazismu dan para donatur sudah memperhatikan dan membantu meringankan kebutuhannya menyambut bulan suci Ramadhan.
Semoga Lazismu Aceh Tenggara makin besar dan makin mendapatkan kepercayaan masyarakat Aceh Tenggara untuk berzakat, berinfak maupun bersedekah tuturnya sambil menyeka air mata harunya. (Agusnaidi B/Syaifulh/Riz)