MANADO, Suara Muhammadiyah – Gelara Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Manado, Sulawesi Utara secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara daring, Jumat (2/4). Tanwir yang diselenggarakan di Grand Kawanua Convention Centre Manado ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Dengan membawa tema “Dakwah Kolaboratif Memajukan Bangsa”, sidang Tanwir sendiri bagi Pemuda Muhammadiyah merupakan agenda musyawarah nasional tertinggi kedua di bawah Muktamar.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengapresiasi dakwah kepeloporan di sektor perekonomian yang selama ini dilakukan Pemuda Muhammadiyah, dengan melakukan sinergi dan inkubasi bisnis untuk melahirkan para pengusaha-pengusaha baru.
“Saya berharap Tanwir ke-1 Pemuda Muhammadiyah ini akan terus mendorong budaya enterpreuneurship dan kolaborasi di kalangan generasi muda sebagai strategi dakwah kultural Pemuda Muhammadiyah yang akan menebarkan nilai-nilai tawasuth dan ta’awun, saling membantu di semua lini kehidupan kebangsaan,” pesan Jokowi.
Berdasarkan data yang ada, setiap tahunnya terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru atau anak-anak muda yang baru masuk ke pasar kerja. Dengan demikian, kebutuhan atas lapangan kerja baru juga sangat mendesak. Di sinilah, kata Presiden, peran penting para wirausaha muda untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah berupaya mendukung munculnya para wirausaha baru dengan mereformasi ekosistem usaha secara besar-besaran. Regulasi yang menjadi penghambat pengembangan UMKM juga terus dipangkas, sementara akses permodalan terus diperluas.
“Saya juga berharap Pemuda Muhammadiyah berada di dalam garis terdepan dalam menjaga dan memperkokoh toleransi, persatuan dalam keberagaman sesuai dengan ideologi kita Pancasila,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto menegaskan bahwa Tanwir membahas terkait isu aktual kebangsaan, masalah organisasi hingga teknis Muktamar.
“Forum ini memberikan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan bahwa dakwah kolaboratif bagi sesama dan kemajuan bangsa menjadi salah satu kewajiban dan fungsi kader Pemuda Muhammadiyah untuk kemajuan kita bersama,” ungkap Cak Nanto saat membuka acara. (diko)