Ramadan Kareem, Kerja Bakti di Masjid Berbuah Daging Kambing

ramadan

Ramadan Kareem, Kerja Bakti di Masjid Berbuah Daging Kambing

Oleh : Haidir Fitra Siagian

Hampir selama satu bulan terakhir ini, kami warga Indonesia yang tergabung dalam Jamaah Pengajian Illawara (JPI), ikut dalam kerja bakti di Masjid Omar Wollongong. Saat ini di lokasi masjid tersebut sedang dibangun bangunan baru yang persis berada di samping kanan bangunan lama. Pembangunan masjid ini sudah berlangsung sejak bulan Juli 2020 lalu. Dalam pengamatan saya, kemajuan pembangunannya sudah mencapai enam hingga tujuh puluh persen.

Dalam catatan saya, demikian pula dalam pandangan beberapa teman, jika nanti masjid ini sudah selesai, maka ini akan termasuk di antara salah satu masjid paling megah dan cantik di seluruh Benua Australia dan kawasan Oseania. Baik dari segi arsitektur, penataan, lokasi yang strategis, dan cukup besar. Apalagi ini masjid adalah bangunan baru yang dibangun sendiri secara swadaya oleh umat Islam di sini.

Biasanya di Australia, masjid yang ada adalah bekas bangunan yang dibeli, seperti gudang, gereja, rumah pribadi, maupun bangunan lainnya.  Umumnya pula, bangunan tersebut sampai sekarang, meski sudah berubah fungsi menjadi masjid, tetapi belum berubah, masih dipertahankan seperti awal dibeli. Hanya ada renovasi dalam skala kecil dan seperlunya saja.

Meskipun pembangunan Masjid Omar belum tuntas, akan tetapi oleh pengurus masjid, dalam bulan Ramadan nanti, dijadwalkan untuk dipakai melaksanakan salat Tarwih secara berjamaah. Hal ini jika dalam bangunan lama tidak mampu menampung jamaah yang salat, maka khusus jamaah perempuan akan ditempatkan di lokasi bangunan baru, yakni di lantai satu atau bawah. Oleh karena belum selesai proses pengerjaaannya, maka perlu dibantu membersihkan bagian-bagian tertentu. Ini penting agar memudahkan jika suatu saat memang dipergunakan untuk salat Tarwih bagi kaum Hawa.

Pada hari Sabtu yang lalu, yakni tanggal 3 April 2021, kami semua warga Indonesia tidak bisa ikut kerja bakti. Karena teman-teman pada memiliki jadwal masing-masing. Saya sendiri bersama keluarga sedang mengikuti camping dan pengajian yang dilaksanakan oleh KKSS Sydney di Lake Tabourie, sekitar dua ratus kilometer dari Wollongong arah ke Melbourne. Kemudian sekitar dua hari lalu, saya bertanya kepada Pak Ketua JPI, apakah masih ada kerja bakti di masjid. Katanya, belum ada informasi dengan pengurus.

Nah, kemarin setelah selesai salat Jumat, Pak Ketua JPI menghubungi saya, bahwa ada permintaan dari pengurus Masjid Omar agar kami warga Indonesia ikut kerja bakti lagi hari ini. Kerja bakti terakhir sebelum memasuki Ramadan. Saya pun merasa perlu ikut, karena meyakini bahwa rencana pemakaian ruang salat untuk kaum ibu di bangunan baru, harus segera dipersiapkan. Sehingga saya mengajak putraku yang pertama untuk ikut kerja bakti. Saya pun meminta kepada nyonyaku untuk menyediakan hidangan ala kadarnya untuk peserta yang ikut kerja bakti.

Sepanjang hari saya bersama teman-teman ikut kerja bakti di masjid. Pengurus masjid menyiapkan beberapa kotak burger Pakistan. Saya sendiri menyediakan minuman khas dari Tailand, yang saya racik sendiri, Thai Tea. Saya sengaja menyediakan minuman ini atas permintaan seorang jamaah, karena merasa suka setelah meminumnya dalam kerja bakti sebelumnya. Sedangkan teman-teman lainnya membawa makanan berupa mie goreng dan bakwan. Kami makan siang sebelum salat duhur. Setelah melaksanakan salat Duhur, kami masih sempat membersihkan beberapa bagian ruangan di lantai atas. Jelang Ashar, kami bubar dan kembali ke rumah masing-masing.

Sesampai di rumah, saya merasa capek dan ingin istirahat. Saya sempat tertidur sekitar satu jam. Lalu saya mengajak keluarga untuk salat Ashar berjamaah di rumah. Ketika saya tertidur tadi, rupanya ada panggilan telepon dari seseorang. Karena saya tidak angkat, beliau mengirim pesan singkat. Bahwa dia ingin bertemu dengan saya dalam dua menit lagi. Karena saya terlambat membalas, maka pertemuan tersebut tidak terjadi.

Menjelang salat Magrib, tiba-tiba dia menelepon lagi. Katanya dia ingin bertemu dan sudah menunggu saya di pinggir jalan raya tak jauh dari rumah. Saya pun turun ke bawah dan mencari teman tadi. Rupanya teman yang sering bertemu di Mushalla MAWU ini, membawa satu bungkusan yang cukup berat. Dia menyapa dan mengobrol sejenak. Lalu dia menyerahkan satu bungkusan itu kepada saya. Ramadhan Kareem, katanya. Ini untuk persiapan Ramadan, saya sendiri yang potong di kebun, sekitar dua jam naik mobil katanya. Alhamdulillah, ini adalah rezki dari Allah. Beliau menyerahkan sekitar tiga kilogram daging kambing yang masih segar.

Menerima hadiah tersebut, tentu kami sangat bergembira. Nyonyaku juga sangat bersyukur. Kata nyonya, sebenarnya dia ingin mengajak saya tadi pagi ke pasar berbelanja termasuk membeli daging. Sudah beberapa waktu, dia tidak belanja daging. Tidak jadi dia ajak, karena saya ikut kerja bakti di masjid. Sepulangnya pun nyonya tak segera mengajak ke pasar karena saya capek dan tertidur. Rupanya Allah Swt., langsung mengabulkan harapannya. Meskipun tidak ke pasar, justru seorang pelajar internasional dalam bidang teknologi kesehatan berkebangsaan Arab Saudi, datang langsung membawa daging dimaksud. Alhamdulillah.

Haidir Fitra Siagian, Dosen UIN Alauddin Makassar, tinggal di Australia

Exit mobile version