Allah Memperkenalkan (32) Penciptaan Bumi dan Langit
Oleh: Lutfi Effendi
Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.
Pada tulisan kali ini, ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 29:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
huwallażī khalaqa lakum mā fil-arḍi jamī’an ṡummastawā ilas-samā`i fa sawwāhunna sab’a samāwāt, wa huwa bikulli syai`in ‘alīm
Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs Al Baqarah 29)
Ayat ini merupakan ayat kedua yang membicararakan penciptaan bumi dan langit. Ayat sebelumnya yang membicarakan penciptaan bumi dan langit adalah ayat 22 dari surat Al-Baqarah:
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
allażī ja’ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, fa lā taj’alụ lillāhi andādaw wa antum ta’lamụn
(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Qs Al Baqarah 22)
Qs Al Baqarah 22 dalam hal penciptaan ini, telah dibahas dalam tulisan Allah Memperkenalkan Diri (21) pada Ramadhan tahun lalu. Intinya sama bahwa penciptaan bumi oleh Allah SwT ini diperuntukkan kepada manusia.
Bumi yang dihamparkan (Qs Al Baqarah 22) itu untuk tempat kehidupan manusia, segala isi yang diciptakan Allah (Qs Al Baqarah 29) untuk manusia guna melangsungkan kehidupannya. Semuanya merupakan rezeki dari Allah SwT yang diperuntukkan bagi manusia. Entah itu berupa buah-buahan atau pun yang lain yang bisa dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.
Langit sebagai atap (Qs Al Baqarah 22), Allah telah sempurnakan menjadi tujuh langit (Qs Al Baqarah 29) sehingga aman bagi kehidupan manusia. Kebutuhan Oksigen dan Nitrogen untuk bernafas telah disediakan oleh Allah SwT dan dilindungi oleh langit yang disempurnakan tersebut. Berbagai pancaran benda luar angkasa yang bisa menyerang dan atau membahayakan bumi telah diamankan oleh Allah SwT lewat langit yang telah disempurnakan itu.
Kondisi Bumi dan langit yang demikian menjadikan bumi kondisif bagi kehidupan manusia ketimbang planet yang lain. Dengan demikian Bumi memang menjadi layak huni bagi manusia.
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas?
Dengan telah diberi bumi yang layak huni ini hendaknya kita pelihara sebaik-baiknya. Jangan sampai bumi yang layak huni ini kita rusak. Juga jangan sampai langit yang aman bagi penghuni bumi ini dirusak, lapisan ozonnya menjadi bolong-bolong membahayakan kehidupan manusia. Memelihara bumi dan langit adalah merupakan syukur kita kepada Allah SwT. Dan yang terpenting jangan sampai kita mencari sesembahan selain Allah SwT sebagai pemilik bumi dan langit ini. Waallahu a’lam bisshawab.