MAGELANG, Suara Muhammadiyah – SMA Taruna Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah meluluskan 12 (dua belas) siswa angkatan pertama. Acara wisuda kelulusan yang bertajuk Prasetia Alumni Taruna Angkatan Pertama tersebut diawali dengan upacara prasetia alumni, yang dilaksanakan di lapangan sekolah tersebut belum lama ini dengan dipimpin langsung oleh Kepala SMA Taruna Muhammadiyah Gunungpring Hima Sugiyarto.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir yang hadir pada kegiatan tersebut berkesempatan untuk menyerahkan cenderamata kepada para wisudawan yang disaksikan oleh Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang Muhammad Tohirin. Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa 13/04.
Para taruna mengucapkan ikrar sebagai alumni untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT, setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), siap menjadi kader Muhammadiyah, mengamalkan nilai-nilai yang telah diajarkan, serta menjaga nama baik sekolah. Dengan pengucapan ikrar tersebut diharapkan nilai-nilai keagamaan dan ketarunaan akan tetap melekat dalam jiwa para taruna di manapun mereka berada nantinya. Dalam upacara ini juga diberikan penghargaan Taruna Lulusan Terbaik kepada Rizqy Aisha Rafif Zuhraida.
Dalam sambutannya Tafsir menyampaikan pesan kepada para taruna bahwa dimanapun berada, tetaplah menjadi orang baik meskipun berada di lingkungan yang tidak baik, tetaplah menjadi tauladan kebaikan bagi lingkungannya. Para alumni harus mempunyai hati yang teguh dalam memegang nilai dan prinsip yang telah diajarkan.
Sementara itu Hima Sugiyarto menyampaikan pesan bahwa taruna harus dapat meneladani tokoh Jenderal Soedirman yang tidak mengenal kata menyerah meskipun harus berjuang dalam keadaan sakit. “SMA Taruna Muhammadiyah Gunungpring mengusung konsep pembelajaran dengan disiplin tinggi yang berkarakter Islami ” katanya.
Acara diakhiri dengan dengan pelemparan baret ke udara sebagai simbol seremonial kelulusan taruna serta menyanyikan beberapa lagu salah satunya Terima Kasih Guruku. Alunan merdu lagu tersebut membuat para taruna dan guru tidak dapat menahan air mata haru karena akan segera berpisah. Para guru harus melepas para taruna yang telah dididiknya selama tiga tahun agar dapat terbang tinggi dan menggapai cita – cita mereka. (Handy/Riz)