YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah dinobatkan sebagai Sekolah Pangan Aman Nasional, SD Muhammadiyah Condongcatur berhasil melaju dalam Seleksi Tahap Ke-2 SEA-Healthy School Canteen Policies and Best Practices. Sebagai percontohan kebijakan dan best practice kantin sehat tidak hanya di Indonesia tetapi di tingkat Asia Tenggara.
SD Muhammadiyah Condongcatur menjadi salah satu yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi kandidat karena telah berhasil menjalankan kantin dengan baik. Termasuk berkontribusi dalam penanaman baik terhadap gizi dan kesehatan pada anak usia sekolah.
Hal tersebut terungkap dalam penyampaian presentasi SD Muhammadiyah Condongcatur kepada South East Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) pada Kamis, 15 April 2021.
SEAMEO RECFON berencana membuat publikasi tentang pelaksanaan kantik sehat sekolah/madrasah di Indonesia dan Asia Tenggara. Kantin sekolah berperan penting sebagai penyedia makanan – minuman di sekolah untuk peserta didik dan warga sekolah. Serta sebagai media untuk penanaman kebiasaan baik terkait gizi dan kesehatan pada anak-anak.
Kepala SD Muhammadiyah Condongcatur, Sulasmi, SPd mengungkapkan dalam membentuk kantin sehat tidak telepas dari salah satu misi sekolah yaitu menciptakan lingkungan sekolah sehat sebagai sumber belajar yang menyenangkan.
“SD Muhammadiyah Condongcatur sekolahnya sangat hijau hijau, kita memiliki lapangan yang sangat luas, tampilan sekolah sangat menyenangkan, ada gazebo literasi, UKS serta berbagai fasilitas yang lengkap,” ungkap Sulasmi.
SD Muhammadiyah Condongcatur memiliki Kantin Siti Walidah di mana di dalam kantin penyajian makanan yang telah tertutup serta menerapkan pola pelayanan yang sehat. Ada kasir dan pelayanan kantin, dapur sendiri, ada juga tempat duduk yang layak untuk para siswa. Serta ada satu ciri khas di Kantin Siti Walidah yaitu bakso angkringan yang sehat.
Kantin Siti Walidah memiliki 8 petugas yang dapat mengontrol menu sehari-hari dan bekerja sama dengan wali murid. Termasuk bekerja sama dengan Puskesmas di dalam meneliti kandungan gizi apakah sudah memenuhi kebutuhan siswa.
“Dari Kantin Siti Walidah kita bangun karakter, seperti budaya cuci tangan, antri sebelum makan, makan sambil duduk, berdo’a sebelum dan sesudah makan, bahkan mengembalikan piring yang kotor kepada tempatnya,” tambahnya.
Selain itu, Kantin Siti Walidah mempunyai program seperti kelas memasak serta memilih dan membuat makanan sehat. Termasuk karena di masa pandemi ada tema memasak secara virtual di rumah yang di pantau oleh guru. Kemudian SD Muhammadiyah Condongcatur juga menerapkan tempat makan bebas dari plastik yang merupakan perwujudan gerakan ramah lingkungan.
Sebelumnya SD Muhammadiyah Condongcatur telah berhasil menjuarai Pembinaan Siswa Terbaik Tingkat Nasional dalam Lomba Sekolah Sehat Berkarakter dan meraih Penghargaan Sekolah Aman Pangan Nasional dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (Riz)