BANDUNG, Suara Muhammadiyah – DPD IMM Jawa Barat menggelar seminar online dengan tema “Kader IMM Sebagai Asset Intelektual dan Kepemimpinan Umat dan Bangsa” pada Senin (19/04/2021). Seminar yang dihadiri oleh Seluruh kader IMM Se-Jawa Barat sejumlah 100 orang dan melalui live streaming YouTube Muhammadiyah Jawa Barat ini juga menghadirkan para narasumber mulai dari Muchlas Rowi selaku Komisaris Independen PT. Jamkrindo, Najih Prasetyo selaku Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah dan Zaki Nugraha selaku Ketua Bidang Ekonomi Kewirausahaan DPP IMM.
Seminar yang diselenggarakan untuk menstimulus kader IMM Se-Jawa Barat agar sigap serta peduli terhadap isu-isu terkini sehingga dapat mempersiapkan diri sebagai pengisi bangku keintelektualan dan posisi strategis diruang keumatan dan kebangsaan. Muchlas Rowi menyampaikan bagaimana kemandirian dalam memimpin dengan pengembangan UMKM. “Usia IMM dalam hal ini sudah memasuki usia pemuda, kalau secaral moral anggun dalam intelektual wah maka akan menggemparkan dunia ini,” kata Mukhlas Rowi.
Muchlas Rowi juga menyampaikan dalam diskusi tersebut bahwa Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah memiliki peluang untuk bisa merangkul dan memberikan wadah alternatif dalam hal kemandirian, namun akan menjadi sisi lain jika kita kontra produktif jika kita tidak siap. Pada masa wabah covid-19 ini IMM haruslah segera menyadari perubahan yang terjadi di Era Disruption yang begitu cepat, khususnya di wilayah sistem bisnis yang kita amati saat ini.
Bermunculan aplikasi yang memudahkan kita bisa menikmati dan bergabung dalam perubahan yang terjadi ini sebagai contoh bermunculan marketplace dan flatform digital. IMM harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi dimana para kader IMM pun hidup didunia serba digital, jika ini tidak segera disadari maka kita akan tertinggal.
Dalam pemaparannya, Muchlas menyampaikan Sumber Daya Manusia yang berkualitas menjadi poin penting mampu menghadapi perubahan yang terjadi, menganggap bahwa IMM adalah sebuah modal intelektual bangsa, maka yang paling penting adalah IMM harus memiliki media online yang tumbuh digagas oleh anak-anak muda untuk mengekspresikan diri melalui tulisan-tulisan. Dengan terjadinya produksi narasi-narasi yang cepat jika IMM tidak bisa mengimbangi maka kita tidak akan dilihat dengan model media saat ini.
“Maka harapannya adalah IMM tidak hanya sekedar dimenara gading, IMM harus menjadi Intelektual yang organik turun mengambil arah perubahan,” ujar Muchlas. Intelektual mandiri dan Kreatif IMM perlu memperkuat wawasan intelektual dengan membaca dengan akses yang semakin mudah saat ini didapatkan, menambah basis keilmuan yang bisa menjadi pembelajaran dalam bidang bisnis dan UMKM yang banyak akses bisa dimanfaatkan baik teknologi maupun wilayah permodalan. Kunci kekuatan yang bisa dimaksimalkan kuncinya adaptif dan kolaborasi. (Faidz)