LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 16 berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran. MIM ini merupakan madrasah yang didirikan KH Abdurrahman Syamsuri ketua PDM Lamongan periode 1978-1990
Dalam rangka mewujudkan madrasah unggulan, MIM 16 Karangasem Paciran membuat program khusus. Program ini bernama Dauroh Tahfidhul Qur’an. Hal ini sesuai visinya cerdas, unggul dan berakhlaqul karimah.
MIM 16 Paciran mempunyai misi, Pertama, meningkatkan proses pembelajaran aktif, inovatif, efektif, kreatif, menyenangkan dan Islami. Kedua, mewujudkan siswa berprestasi, gemar membaca dan menulis. Ketiga, membentuk generasi Qur’ani yang kreatif dan inovatif. Keempat, membimbing dan mewujudkan siswa berakhlaqul karimah, mampu membaca al Qur’an dan hafal juz 30
Menurut ustadh Asfihan, S Ag Direktur Tahfidh bahwa kegitaan dauroh tahfid bertujuan untuk menguatkan murid murid hebat dalam menghafal Al Qur’an. Kegiatan yang dilaksanakan pada waktu pagi yaitu murojaah sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang selalu dievaluasi.
“Selain menghafal sesuai target atau silabus yang sudah dibuat. Para siswa juga diajarkan dengan bacaan tahsinul Qur’an atau bacaan yang baik”, jelas Asfihan
Ni ayah, S Ag Kepala MIM 16 Karangasem Paciran ini menuturkan dalam satu tahun anak melaksanakan sebanyak empat kali ujian. Penilaian juga disendirikan. Dibuatkan rapott tahfidh secara khusus.
Jelas Ni’ayah, bahwa pada tahun pelajaran ini, jumlah siswa sebanyak 356 anak. Peningkatan siswa ini karena MIM 16 Karangasem Paciran mempunyai unggulan tahfidhul Qur’an. Program ini sangat diminati oleh para orang tua.
“Siswa yang akan lulus wajib hafal juz 30. Lulusan MIM 16 Karangasem Paciran minimal wajib hafal juz 30”, jelas Ni’ayah yang aktifis IPM dan IMM Lamongan
Ia juga menambahkan bahwa siswi berprestasi Meisya Nuzula Farma sudah menghafal al Qur’an sampai juz 1, juz 2 juz, 29 dan juz 30.
“Semoga MIM 16 Karangasem Paciran ini bisa mewujudkan generasi Qur’ani. Bermanfaat untuk umat, bangsa dan persyarikatan”, pungkas aktifis Aisyiyah ini. (Fathurrahim Syuhadi)