SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertempat di Dusun Sembuh Kidul, Sidomulyo, Godean, Yogyakarta, pada hari Ahad (11/4/2021). Bentuk pengabdian yang dilakukan adalah memberikan pelatihan IT (marketing online melalui media sosial, facebook dan whatshaap bisnis); serta pelatihan kualitas layanan Jasa bagi para tuna netra anggota PERTUNI cabang Sleman.
Pengabdian masyarakat dilakukan oleh Hasnah Rimiyati, dan Tri Maryati, dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY dengan mitra adalah PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) cabang Sleman Yogyakarta. Menurut Puji Widodo, selaku pengurus PERTUNI Cabang Sleman, anggota PERTUNI berjumlah 80 orang tuna netra, sebagian besar bahkan hampir 90% kehidupannya tergantung dari penghasilan memijat dan dari hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, itu pun masih sederhana. Mayoritas mereka belum mempunyai tempat tinggal yang tetap sehingga untuk usaha pijat ini mereka harus menyewa rumah kontrakan, manakala kontrakan rumah habis dan harus melanjutkan kontrak, mereka mengalami kendala kesulitan keuangan.
Sementara sumber pendapatan mereka hanya melalui usaha jasa pijat sehat keluarga, sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki melalui pelatihan memijat yang pernah diperoleh. Sebelum masa pendemi pendapatan mereka dari jasa pijat rata-rata perhari bisa mencapai 5-6 orang konsumen dengan tarif lima puluh ribu rupiah untuk jasa sekali pemijatan. Namun dalam kondisi pandemi Covid-19 pendapatan mereka menurun drastis, bahkan hampir tidak ada pemasukan sama sekali. “Dari informasi yang diperoleh melalui Bapak Puji Widodo tersebut, maka terdorong untuk membantu mereka, walaupun dengan keterbatasan yang ada pada kami,” ujar Hasnah.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pihak mitra saat ini, maka diperlukan solusi sebagai berikut: 1). Perlunya upaya promosi melalui medsos, karena selama ini hanya mengandalkan cara “gethok tular”saja; 2). Perlu peningkatan kualitas layanan jasa bagi para peserta diantaranya kebersihan, hingga fasilitas.
Pengabdian ini bertujuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Para Tuna netra yang mengalami keterpurukan selama masa pandemi. Melalui pelatihan IT peserta dapat membuat akun medsos untuk mempromosikan usahanya “Pijat Sehat Tuna Netra Pertuni Sleman” (ujar Hasnah). Hasnah juga menambahkan bahwa disamping itu perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat menggunakan, mengoperasikan teknologi informasi, dan mampu meningkatkan kualitas layanan jasa yang lebih baik, sehingga diharapkan melalui pelatihan ini usaha jasa pijat sehat yang dilakukan dapat kembali menghasilkan serta meningkatkan penghasilan guna pemenuhan kebutuhan nafkah hidup sehari-hari.
Pelatihan ini mendapat respon sangat baik dari para peserta, mereka sangat antusias mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Pelaksanaan pelatihan Peningkatan Kualitas Layanan Jasa disampaikan oleh Hasnah Rimiyati, sementara Pelatihan IT dibantu oleh Ahmad Maskuri sebagai instruktur, dirinya juga penyandang tuna netra dan sangat terampil. “Kami berterimakasih pada beliau yang telah membantu pelaksanaan pelatihan IT ini,” ujar Hasnah. Menurutnya hasil dari pelatihan ini salah satu dari peserta yaitu Endro, setelah membuka akun facebook-nya langsung mendapat respon pesanan dari konsumen untuk menggunakan jasanya. Semoga juga diikuti oleh peserta pelatihan yang lainnya. (Riz)