YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sampah menjadi permasalahan klasik yang belum kunjung menemukan solusinya. Selain mencemari lingkungan, sampah yang tidak dikelola dapat menjadi bom waktu yang dapat meledak dan dapat berdampak pada kehidupan umat manusia.
Gerakan Shadaqah Sampah telah dimulai di Masjid Al Muharram, Kampung Brajan, Kasihan, Bantul pada 9 Juli 2013 sebagai langkah jamaah pengelolaan sampah. Gerakan Shadaqah Sampah berbasis masjid ini telah menginspirasi lahirnya program eco masjid yang telah dicanangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada November 2017.
Founder Gerakan Shadaqah Sampah Kampung Brajan, Ananto Isworo, mengungkapkan hingga kini gerakan nyata peduli lingkungan ini terus mendapat apresiasi bahkan berhasil diluncurkan sebagai program nasional. “Alhamdulillah rintisan kita tentang gerakan shadaqah sampah berbasis masjid diapresiasi dan akan diduplukasi oleh TKN PSL Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI dan MUI,” tuturnya kepada Suara Muhammadiyah, Kamis (29/4/2021).
Menurut Ananto Isworo, Gerakan Shadaqah Sampah juga didorong oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai gerakan yang sukses dalam mengajak umat kepada keshalehan lingkungan. Selain itu, Masjid Al Muharram sebagai basis Gerakan Shadaqah Sampah menjadi salah satu masjid percontohan nasional.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) Berbasis Masjid.
GRADASI Berbasis Masjid merupakan gerakan yang dilalukan untuk mengurangi sampah plastik dengan cara mengajak masyarakat, terutama umat muslim, agar mengelola dan menyedekahkan sampah. Gerakan Shadaqah Sampah berbasis masjid bertujuan mencapai target pengurangan sampah plastik ke laut sebesar 70% pada tahun 2025.
Peluncuran GRADASI Berbasis Masjid turut diluncurkan Buku Panduan dan Khutbah Jum’at “Tata Kelola Sampah Menurut Ajaran Islam”. Sementara itu, dalam Talkshow “Sampah dalam Perspektif Islam” menghadirkan Prof. KH. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Muhjiddin Mawardi, hingga Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) M. Ali Yusuf. (Riz)