SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Bantu keberdayaan ekonomi kelompok difabel, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Luncurkan Program Jendela (Junjung Ekonomi Difabel Berdaya) pada (2/5) bertempat di Kanoman, Gamping, Sleman.
Nurul Yamien, Ketua MPM PP Muhammadiyah menjelaskan, program ini tidak dijalankan sepihak oleh MPM, melainkan akan bersinergi dengan stakeholder lain untuk memperkuat dan mengangkat perekonomian kelompok rentan, khususnya difabel.
“Dibalik jendela difabel itu banyak hal-hal yang bisa kita lihat, ada banyak hal yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Diantaranya teman-teman difabel sudah bergerak di bidang ekonomi,” ungkapnya
Program-program pemberdayaan kelompok difabel yang telah dilakukan oleh MPM kedepannya bisa disinergikan dengan stakeholder lain, yang dalam kesempatan ini dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Yamien berharap, pemberdayaan ekonomi kelompok difabel akan lebih maju lagi.
Selain itu, program Jendela ini bukan hanya terkhusus melakukan pemberdayaan di bidang ekonomi, namun juga kesenian termasuk olahraga dan budaya, serta pemberdayaan sesuai minat dan bakat difabel.
Yamien menyebut, terdapat beberapa poin yang dilakukan oleh MPM untuk pemberdayaan difabel. Pertama, membangun kemandirian individu melalui solidaritas. Kedua, pada level kebijakan. MPM PP Muhammadiyah selain memberdayakan secara langsung kepada difabel, juga melakukan advokasi kebijakan.
“Mudah-mudahan dengan bersinergi para pihak akan lahir kebijakan-kebijakan dari pemangku kepentingan yang semakin memberdayakan, khususnya teman-teman difabel.” tandas Yamien
Sementara itu, dari ISEI Chapter Yogyakarta, Amirullah mengaku senang dengan langkah kerjasama yang dibangun dengan MPM PP Muhammadiyah. Pihaknya melalui sinergi ini akan berusaha membangun ekosistem ekonomi yang inklusif kepada kelompok difabel.
Selain itu, kerjasama ini rencananya akan dijadikan pilot project untuk Chapter ISEI di wilayah dan daerah lain. Dirinya juga merasa takjub dengan capaian yang telah diraih oleh kelompok difabel dampingan MPM PP Muhammadiyah ini. Hal ini yang menjadikan pihaknya optimis, bahwa difabel tidak lagi dipandang sebelah mata.
Bersamaan dengan Peluncuran Program Jendela ini juga dilaksanakan pembagian sebanyak 140 parsel lebaran yang merupakan hasil kerjasama dengan Pusat Studi Disabilitas dan Kemanusiaan UMY, ISEI Chapter Yogyakarta, dan MPM PP Muhammadiyah. (Aan)