SUMBA TIMUR, Suara Muhammadiyah – Pulau Sumba dikenal juga dengan Tanah Merapu yang mempunyai padang savana yang eksotis dengan kearifan budayanya yang membuat kagum para pengunjungnya. Saat ini khususnya di Kabupaten Sumba Timur sebagian keindahannya perlu ditata kembali karena mengalami banjir dan longsor akibat Badai Siklon Tropis Seroja (4/4). Badai ini berdampak pada kerusakan fisik maupun sosial, seperti kerusakan tempat tinggal, kerusakan lahan pertanian, hilangnya mata pencaharian, hingga gangguan psikososial.
Berdasarkan hasil assessment lapangan yang dilakukan oleh Tim ‘Aisyiyah NTT dan PDM Sumba Timur, dampak bencana yang dipicu oleh Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Sumba Timur telah menimbulkan angin dahsyat disertai hujan di Kecamatan Kota Waingapu, serta banjir dan longsor di Kecamatan Kambera. Di Kecamatan Kota Waingapu, masih terdapat warga terdampak angin puting beliung yang dalam waktu dekat masih membutuhkan bantuan sembako, dan dalam jangka waktu panjang membutuhkan bantuan bahan bangunan, yaitu antara lain warga di kawasan pesisir pantai, di mana kondisi fisik rumah kehilangan atap dan tertimpa pohon.
Sedangkan di Kecamatan Kambera, Sekretaris Desa Kiritana (24/4) mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi telah menyebabkan kerusakan tempat tinggal, yakni 24 rumah terbawa banjir, 43 terendam banjir, 35 rumah mengalami rusak berat, dan 11 rumah mengalami rusak ringan. Selain itu, 90% warga kini kehilangan mata pencaharian, karena 90%nya bekerja sebagai petani. Bendungan Kambaniru yang merupakan terbesar di Kabupaten Sumba Timur mengalami jebol, bentangan bendungan patah menjadi beberapa bagian sehingga menyebabkan luapan banjir.
Menurut kajian dampak bencana tersebut, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Nusa Tenggara Timur (NTT) yang didukung oleh PT. Sido Muncul memutuskan bahwa 2 Kecamatan di Kabupaten Sumba Timur tersebut termasuk menjadi lokasi sasaran penyaluran bantuan. Bantuan dikelola dalam wujud paket sembako yang berisi: beras, minyak goreng, gula, kopi bubuk, teh, kemudian hygiene kit berisi: sabun mandi, pasta gigi, minyak kayu putih, serta Tolak Angin. Sebanyak 300 (tiga ratus) paket bantuan sembako, hygiene kit, dan tolak angin tersebut didistribusikan di berbagai titik lokasi yang terdampak cukup parah dan warga masih memerlukan bantuan, baik itu di Kecamatan Kota Waingapu maupun di Kecamatan Kambera.
Pada Kecamatan Kota Waingapu, paket bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Kompleks Masjid Al-Jihad Kelurahan Hambala pada Ahad 25 April 2021. “Kami menyampaikan terima kasih kepada ‘Aisyiyah dan PT Sido Muncul atas bantuan ini, kami harap warga penerima bantuan bisa memanfaatkannya secara baik di bulan Ramadan, kami bersyukur, dan semoga niat baik ini mendapat balasan pahala dari Allah SWT.” ungkap Umar Tanof selaku Ta’mir Masjid Al-Jihad saat memberikan sambutannya pada acara ini. Paket bantuan tersebut didistribusikan kepada 183 KK di Kelurahan Kemalaputi, 44 KK di Kelurahan Hambala, dan 38 KK di Kelurahan Kambajawa.
Di hari yang sama (25/4), pada Kecamatan Kambera, acara serah terima bantuan secara simbolis dilaksanakan di Kantor Desa Kiritana, dan didistribusikan kepada 35 KK warga terdampak bencana di Desa Kiritana. Yosiana Mburu Hiaka selaku Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kiritana menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian ‘Aisyiyah dan PT Sido Muncul yang melaksanakan kegiatan ini tanpa membedakan ras, suku, dan agama.
“Kami bersyukur walaupun agama kami mayoritas 99% Kristen, namun kami tetap mendapat perhatian karena rasa kebersamaan dan persaudaraan, semoga dengan adanya kepedulian ini bisa meringankan kesulitan yang kami alami akibat bencana.” ungkapnya. Hal senada juga disampaikan oleh Jhonson Dena Tola selaku Kepala Desa Kiritana, “Kami menyambut baik dan memberi apresiasi atas kedatangan teman-teman dari ‘Aisyiyah untuk membawa bantuan yang didukung oleh PT. Sido Muncul. Kedatangan teman-teman tentu sangat membantu kami dan warga yang menjadi warga terdampak bencana di saat kami sangat memerlukannya”.
Suwarni Sulaiman yang mewakili Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Nusa Tenggara Timur pada berbagai kesempatan menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah mempunyai Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) yang mengelola kegiatan penanggulangan bencana seperti ini, dengan tetap mengedepankan semangat kemanusiaan. “Visi kegiatan ini adalah kemanusiaan atas dasar kebersamaan, hal ini selaras dengan arahan Bupati Sumba Timur Kristofel Praing yang telah ditemui oleh tim ‘Aisyiyah, PDM, EMT, dan MDMC pada awal koordinasi kegiatan pada Sabtu (17/4) silam di kediaman pribadi beliau.“
Helda selaku Tim ‘Aisyiyah NTT yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ini mengungkapkan bahwa pendistribusian bantuan kepada warga terdampak bencana di Sumba Timur sukses terselenggara atas dukungan berbagai pihak. “Terima kasih kepada Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Bupati Sumba Timur dan instansi terkait, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumba Timur, dan guru-guru Amal Usaha Muhammadiyah Sumba Timur yang telah menfasilitasi dan mendukung kegiatan ini”. Helda berharap, kegiatan ini dapat memotivasi aktifnya kembali Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Sumba Timur sehingga kegiatan ini bisa berkelanjutan, misalnya melalui pendampingan psikososial kepada warga yang terdampak bencana. (Helda/Sely/Farah)