Allah Memperkenalkan (54) Kunci Ajaran
Oleh: Lutfi Effendi
Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.
Pada tulisan kali ini, ditampilkan ikhtisar seruan kepada Bani Israil yang terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 40-46. Ikhtisar di sini akan mengulas kunci pokok dari serangkaian seruan pada suatu ayat yang menurut penulis juga merupakan pokok ajaran agama yang dibawa oleh Nabi dan Rasul, termasuk ajaran Islam/
Pertama, hanya takut kepada Allah saja. Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 40. Takut pada Allah itu membersamai perintah untuk mengingat nikmat Allah dan memnuhi janji Allah:
يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَوْفُوْا بِعَهْدِيْٓ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْۚ وَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ
yā banī isrā`īlażkurụ ni’matiyallatī an’amtu ‘alaikum wa aufụ bi’ahdī ụfi bi’ahdikum, wa iyyāya far-habụn
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja. (Qs Al Baqarah 40)
Kedua, takwa kepada Allah. Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 41. Takwa pada Allah itu membersamai perintah untuk beriman kepada Al-Qur’an dan jangan menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah:
وَاٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُوْنُوْٓا اَوَّلَ كَافِرٍۢ بِهٖ ۖ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۖوَّاِيَّايَ فَاتَّقُوْنِ
wa āminụ bimā anzaltu muṣaddiqal limā ma’akum wa lā takụnū awwala kāfirim bihī wa lā tasytarụ bi`āyātī ṡamanang qalīlaw wa iyyāya fattaqụn
Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah, dan bertakwalah hanya kepada-Ku. (Qs Al Baqarah 41)
Ketiga, pengetahuan.(sedangkan kamu mengetahuinya) Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 42. Pengerahuan ini membersamai perintah untuk jangan mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan serta jangan menyembunyikan kebenaran:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
wa lā talbisul-ḥaqqa bil-bāṭili wa taktumul-ḥaqqa wa antum ta’lamụn
Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. (Qs Al Baqarah 42)
Keempat, berjamaah (rukuk bersama orang-orang yang rukuk). Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 43. Berjamaah ini membersamai perintah shalat dan zakat/
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta warka’ụ ma’ar-rāki’īn
Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk. (Qs Al Baqarah 43)
Kelima, pengertian (tidaklah kamu mengerti). Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 44. Pengertian ini membersamai menyuruh orang lain berbuat kebaikan tapi ia sendiri tidak atau lupa melakukannya:
اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
a ta`murụnan-nāsa bil-birri wa tansauna anfusakum wa antum tatlụnal-kitāb, a fa lā ta’qilụn
Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti? (Qs Al Baqarah 44)
Keenam, khusyuk, Ini terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 45 dan 46. Khusyuk membersamai perintah mohon pertolongan Allah dan shalat::
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Qs Al Baqarah 45)
الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
allażīna yaẓunnụna annahum mulāqụ rabbihim wa annahum ilaihi rāji’ụn
(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Qs Al Baqarah 46)
Enam kata kunci ini, Takut pada Allah, Taqwa pada Allah, Pengetahuan, Berjamaah, Pengertian dan khusyuk hendaknya diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah kehidupan kita ada di jalan yang lurus.
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas?
Perlunya kita memperhatikan takut pada Allah untuk tidak kufur nikmat dan menepati janji kepada Allah. Juga perlunya takwa pada Allah dengan mengimani Al Qur’an . Dalam arti menjalankan perintah yang ada di dalamnya dan menjauhi larangan yang ada di dalamnya. Ketika telah mempelajari dan mengetahui Kitab Allah jangan mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil dan jangan menjual ayatnya (artinya, mengganti dengan lainnya). Lebih bagus lagi untuk beramal, terutama shalat dan zakat, dilakukan berjamaah. Dalam hal beramal ini, jangan menyuruh orang lain beramal sebelum dirinya sendiri beramal. Dan tentu saja harus khusyuk dalam berdoa dan shalat, insyaAllah akan mengabulkan. Waallahu a’lam bisshawab