Muhasabah dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Perlu muhasabah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Demikian diungkapkan oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan pada kegiatan Safari dan Pengajian Ramadhan putaran Ketiga.

Kegiatan ini bertempat di masjid At Tanwir komplek Gedung Dakwah PCM Kembangbahu yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Ahad (2/5/2021)

Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan hadir sebagai pembicara kajian, mengajak peserta untuk bermuhasabah atas duapuluh hari ibadah puasa Ramadhan yang telah dijalankan.

“Selama duapuluh hari kita berpuasa, sudahkah kita berbagi takjil denga orang di sekeliling kita? Selama duapuluh hari kita berpuasa, apakah kita sudah membawa uang untuk infak ketika shalat di masjid ? Kalau belum, setelah ini segera agendakan ! Mumpung masih ada waktu” pesannya.

Ia menambahkan banyak perbuatan baik yang bisa dikerjakan. Karenanya, umat Muslim dianjurkan untuk fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

Berlomba-lomba dalam kebaikan akan membawa seorang Muslim pada ridho Allah SWT. Selain itu, ia juga akan dikumpulkan bersama di hari kiamat dengan orang-orang yang shalih. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 148.

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat). Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Selanjutnya ia mengutip Qur’an surat Al Hasyr ayat 18 sebagai sikap mawas diri Pemuda Muhammadiyah agar memperhatikan hari esok terkait dengan Milad Pemuda Muhammadiyah yang sudah memasuki usia ke 89 tahun

. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al Hasyr : 18)

Mantan Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini menyampaikan bahwa keberadaan Pemuda Muhammadiyah pada awalnya bernama Siswo Proyo Priyo (SPP). Adalah suatu gerakan yang sejak awal diharapkan KH Ahmad Dahlan dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap remaja/pemuda Islam.

“Secara resmi Pemuda Muhammadiyah berdiri pada tanggal 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932. Adapun Maksud dan Tujuan Pemuda Muhammadiyah adalah menghimpun, membina dan menggerakkan potensi pemuda Islam demi terwujudnya kader Persyarikatan, kader umat dan kader bangsa dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”, tambahnya

Ia mengajak jamaah sebagai aktivis agar selalu berinovasi dalam melakukan gerakan di organisasi masing-masing. Begitu juga dengan Muhammadiyah, Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, HW dan Tapak Suci

“Apabila organisasi itu statis, maka tidak bisa dikatakan sebagai gerakan. Karena hakikatnya Muhammadiyah bukanlah hanya sekadar organisasi, tapi gerakan,” ujar Wakil Ketua Kwartir HW Jawa Timur ini

Dia lalu mengutip Surat Ali Imran 104, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Ia mengapresiasi PCM dan organisasi otonom Muhammadiyah se-Kecamatan Kembangbahu yang berhasil mewujudkan pembanguan Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kembangbahu. Fathurrahim Syuhadi berharap di tempat ini segera berdiri pondok tahfidz.

Dalam sambutannya Samuri, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kembangbahu menyambut baik kerjas sama Aisyiyah dengan ‘putrinya’ Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kembangbahu yang bersinergi mengadakan santunan dhuafa dan berbuka bersama.

“Kami berharap, selain berbagi keberkahan dengan paket sembako, peserta yang hadir juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat melalui kajian disampaikan oleh nara sumber,” ujar wakasek SMP Muhammadiyah1 Babat ini.

Samuri juga menyampaikan bahwa Gedung Dakwah PCM Kembangbahu yang menyatu dengan masjid At Tanwir berdiri di atas tanah seluas 9×20 meter wakaf dari H Heru Susanto (Ketua PCPM Kembangbahu). Kemudian ada donasi dari H Monadi sebesar 200 juta.

“Mereka berdua adalah karyawan RSM Lamongan yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) Karyawan RSM Lamongan yang berasal dari Cabang Muhammadiyah Kembangbahu. Melalui Forkom ini mereka sangat berkontribusi untuk Muhammadiyah dan Ortom di Kembangbahu”, pungkasnya

Anang Nafi’uzzaki Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan menyambut baik kegiatan kolabotasi santuan dhuafah Aisyiyah dan Nasiatul Aisyiyah Cabang Kembangbahu. Menurutnya, sebuah gerakan ada karena saling terjaganya hubungan antar organisasi yang ada di dalamnya. Itu sebuah kekuatan besar

“Saling sinergi, harmonisasi seluruh komponen persyarikatan di tingkatan masing-masing menjadikan gerakan kita semakin kuat dan maju,” ujarnya.

Safari dan Pengajian Ramadhan putaran ketiga ini selain digunakan sebagai tebar amal santunan dhuafa oleh Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Kembangbahu. Menjadi ajang peluncuran produksi beras “Bandeng Lele” hasil pertanian PC Pemuda Muhammadiyah Babat

Aminullah Fathur Roziqi Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Babat menyampaikan bahwa beras yang diproduksi PCPM Babat ini berkualitas beras poles medium.

“Adapun pemilihan merk ‘Bandeng Lele‘ karena Lamongan itu identik dengan ikan bandeng dan lele. Jadi bisa diartikan produk ini adalah hasil putra daerah sendiri,” terang pengusaha Muda Muhammadiyah Babat ini. (Fathurrahim Syuhadi)

Exit mobile version