PADANG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menjadi tuan rumah pelaksanaan buka bersama dan tausiah bersama PWM, lembaga dan badan Muhammadiyah serta civitas akademika UM Sumbar bersama Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas di Aula Convention Hall UM Sumbar, Kamis, (6/5/2021).
Rektor UM Sumbar Riki Saputra mengucapkan terima kasih karena telah menunjuk UM Sumbar menjadi tuan rumah buka bersama sebagai bentuk silatufikri dan silatul qalbi wal ruh.
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumbar, Nurman Agus juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya buka bersama sebagai bentuk silaturahim sebagai menyambung tali kasih sayang.
Dalam tausiahnya via zoom, Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas menyoroti qunut dan tarawih yang merupakan persoalan furuiyah yang berpotensi berbeda di kalangan umat Islam.
“Dalam persoalan furuiyah kita harus bertoleransi dan tidak boleh saling menyalahkan demi persatuan dan kesatuan ummat. Namun terhadap persoalan ushuliyah seperti adanya nabi sesudah Nabi Muhammad saw tidak boleh toleransi,” tegasnya.
Menurut Buya Anwar Abbas tantangan berat itu bukan datang dari luar, melainkan datang dari dalam. “Jika perkembangan virus terkendali sebaiknya tidak sholat jemaat dan sholat Idul Fitri. Jumlah tempat sholat diperbanyak, larangan mudik sudah tepat,” imbuhnya.
Lanjutnya, menurut teori Hutington setelah runtuhnya Uni Sovyet, Barat harus mencari musuh bersama, musuh bersama itu adalah Islam. Lalu Kenapa umat Islam dalam kondisi lemah, karena Umat Islam meninggalkan ajaran agama, makanya pentingnya umat menyatukan manhaj menjadi sebuah gerakan.
Buya menyarankan entrepreneur diajarkan kepada anak minimal sejak SD, dimana anak didorong untuk berbisnis satu hari dalam seminggu. (RI)