Baitul Arqam Dasar Kader Pemuda Negarawan

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang (PC) Pemuda Muhammadiyah (PM) Makassar menggelar Baitul Arqam Dasar (BAD) di Masjid Ta’mirul Masajid, Jalan Banda Lr. 203.

Kegiatan dengan tajuk “Memasifkan Gerakan, Meneguhkan Pemuda Negarawan yang Berkemajuan” ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, mulai 7 – 9 Mei 2021.

Dalam penjelasannya, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Makassar, Habib Rahdar mengungkapkan, kegiatan baitul arqam ini sesungguhnya wadah penyemaian nilai ideologi Muhammadiyah.

“Selain itu juga sebagai wadah pencetak generasi pelanjut kepemimpinan di Muhammadiyah kelak,” kata Habib Rahdar.

Lanjut, Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Makassar ini menambahkan bahwa tema yang diusung lebih kepada semarak Milad ke 89 tahun Pemuda Muhammadiyah.

Tema milad ke 89 diusung dengan semangat melahirkan pemuda pemuda tangguh yang negarawan, yang senantiasa berpikir dan berkiprah tanpa memandang SARA, demi kemaslahatan bersama.

“Tidak primordial. Yang senantiasa menyemai dan mengamalkan nilai ideologi Muhammadiyah yang reformis-moderat, tidak konservatif,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Makassar, Fadli, berpesan kepada seluruh peserta agar tetap menggelorakan semangat perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman serta mengedepankan keikhlasan dalam menyerukan kebaikan.

“Kegiatan seperti ini harus selalu ada, sebab merupakan langkah konkrit dalam membentengi diri dan umat dari paham radikal yang mendisreditkan Islam. Tetaplah gelorakan semangat dan keikhlasan dalam beramar ma’ruf nahi munkar,” tutur Fadli.

Diketahui bahwa sebanyak 20 peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Baitul Arqam Dasar (BAD) tersebut.

Beberapa materi disajikan mulai sejarah dan arah gerakan pemuda Muhammadiyah, Muhammadiyah sebagai gerakan sosial dan kemasyarakatan, Menggugat Budaya Membaca dan Menulis Pemuda Muhammadiyah menuju pemuda negarawan.

Juga materi Ibadah praktis, Ideologi politik Muhammadiyah, Peran pemuda dalam prespektif kenegaraan, hingga Diskusi dan problem solving. (Ulil Amri)

Exit mobile version