Menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna Persyarikatan merupakan tugas sekalikus tanggaung jawab moral yang harus diemban dan disadari oleh kader Muhammadiyah di manapun berada. Salah satu wujud dari upaya tersebut adalah dengan lahirnya amal usaha Muhammadiyah (AUM) melalui buah tangan para kader. Baik itu amal usaha dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi, yang selama ini memang sudah sangat melekat dengan dakwah dan gerakan Muhmmadiyah.
Upaya serupa, memakmurkan Persyarikatan dengan mendirikan amal usaha, hendak dilakukan oleh PCM Pontianak Utara. Kala itu, cerita Fadil Mahdi Sekretaris PCM Pontianak Utara, dari para pimpinan dan anggota sudah ramai membicarakan pentingnya mendirikan amal usaha. Bahkan pembicaraan itu selalu menjadi topik obrolan menarik pada tiap kali diadakannya pengajian rutin. “Akhirnya, sekitar awal 2018, kami pimpinan mulai benar-benar merespon usulan tersebut,” ujarnya. Singkatnya, diputuskanlah pendirian klinik sebagai pelayan kesehatan masyarakat.
“Jalan yang kami pilih ini semakin dipermudah mengingkat Ketua PCM Pontianak Utara, Fathul Khoir, adalah dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak. Karena fokus keahlian beliau adalah di bidang perawatan luka, maka kemudian dengan mengajak para alumni kampus tersebut, khususnya yang berada di wilayah Pontianak Utara, lahirlah Rumah Sehat Ohisama milik PCM ini,” terang Fadil.
Rumah Sehat Ohisama ini merupakan klinik yang dikhususkan untuk melayani pasien yang membutuhkan perawatan luka. Seperti luka setelah operasi, luka bekas trauma, dan macam-macam luka lain yang susah disembuhkan. “Klinik ini sudah mulai berjalan dua tahun, dan ijinpun terus diupayakan agar segera turun,” harap Sekretearis PCM Pontianak Utara ini.
Sekretearis PCM Pontianak Utara tersebut menuturkan, “Ohisama” merupakan sepenggal kata dari bahasa Jepang yang artinya adalah “matahari”. Jadi Rumah Sehat Ohisama tidak lain adalah bermakna rumah sehat matahari atau rumah sehat Sang Surya. Matahari adalah logo sekaligus identitas dari organisasi sosial keagamaan modern Muhammadiyah.
Sedang menimbang peluang untuk menjadikan Rumah Sehat Ohisama tumbuh kembang dengan pesat, Fadil mengaku, cukup optimis. Mengingat klinik maupun rumah sakit sejenis yang langka bahkan belum ada di wilayah Pontianak Utara. “Memang di sini kurang lebih ada empat puskemas, tapi spesialisasi yang kita pilih, yaitu pelayanan terhadap pasien penderita luka, bisa menjadi alternative dan memang sekarang ini banyak orang membutuhkan pelayanan tersebut,” katannya.
“Di Pontianak memang sudah berdiri beberapa cabang dan ranting Muhammadiyah, namun amal usahanya masih sebatas pengajian. Semoga apa yang kita lalkukan bisa menggugah dan mendorong untuk lahirnya beberapa amal-usaha lain di tahun-tahun yang akan datang,” imbuh Fadil. (gsh).
Sumber : Majalah SM Edisi 14 Tahun 2019