DAV 1442 H Mengenalkan Muhammadiyah Lebih Dekat
Oleh: Wardi, MA
MPK PDM Gunungkidul menyelenggarakan Darul Arqam Virtual yang diselenggarakan mulai tanggal 1 Ramadhan sampai dengan 25 Ramadahn 1442 H untuk kita saling belajar menjadi penerus estafet Gerakan Dakwah melalului Persyarikatan Muhammadiyah. Kegiatan diikuti oleh 1.880 orang, terdiri atas peserta AUM sebanyak 1.400 orang yang untuk umum 400 orang.
Setiap pagi, panitia menyampaikan garis besar program kegiatan peserta sepanjang hari itu. Kegiatan yang dipantau antara lain: shalat qabliyah Subuh, jamaah shalat fardlu, membaca Alqur’an minimal 2 halaman, shalat Dhuha, membaca modul, infak. Ba’da Duhur dikirimkan materi tambahan mamahami saya ayat dan satu hadits yang dipilih panitia, dan malam hari diberi materi tambahan menyimak kultum, dan doa pilihan.
Materi disajikan dalam bentuk dua buah modul diberi judul Modul 1 dan 2 Darul Arqam Virtual Bagi Pimpinan Muhammadiyah dan Pimpinan Ortum yang dikeluarkan oleh Majelis Pendidikan Kader PDM Gunungkidul. Modul terdiri atas 24 judul. Evaluasi pemahaman dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu Evaluasi 1, Evaluasi 2, dan Evaluasi 3 yang bersumber dari dua diktat yang disiapkan panitia.
Penutupan acara dilakukan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Gunungkidul Ustadz Irwan Triyanto SPd. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan ucapan hamdulillah dan terima kasih kepada para peserta dan diharapkan tidak keluar dari grup DAV Gunungkidul. Muhammadiyah Gunungkidul membutuhkan peran serta para simpatisan, kader, dan para pimpinan maka diadakan DAV diharapkan akan membawa manfaat kepada masyarakat..
Muhammadiyah adalah gerakan perserikatan yang selalu bergerak, bermula dari semangat Surat Ali Imran ayat 104. Itulah semangat berdakwah menyampaikan al-khairi. Dakwah amar-makruf nahi munkar. Marilah kerja sama untuk mengurusi umat di sekitar kita sehingga tujuan dan cita-cita Muhammadiyah bisa tercapai.
Apakah Muhammadiyah itu?
Tujuan pertama DAV adalah memperkenalkan lebih lanjut kepada peserta apakah Muhammadiyah itu. Dalam AD/RT pasal 4 bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah. Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H atau 18 November 1912 M. Muhamadiyah disusun dengan majelis-majelis (bagian-bagian) mengikuti perkembangan zaman serta berdasarkan syura yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau muktamar.
Sebagai organisasi, Muhammadiyah mempunyai cita-cita. Cita-cita Muhammadiyah itu tertuang dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Cita-cita Muhammadiyah adalah terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.yaitu
- Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah Islam, dan bersumber pada alqur’an dan As-sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil makmur yang diridloi Allah SWT, untuk melaksanakan visi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
- Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan kepada:
- Al-qur’an: Kitabullah yang diwahyukan kepada Nabi Muahmmad SAW
- Sunnah Rasul, penjelasan dan pelaksanaan ajaran Al-qur’an yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai jiwa ajaran agama Islam
- Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran agama Islam yang meliputi :
- Aqidah: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip-prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
- Akhlaq: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran Alqur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
- Ibadah: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia
- Muamalat Duniawiyah: Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalah duniawiyah dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
- Muhammadiyah mengajak segenap bangsa Indonesia untuk berusaha bersama-sama menjadikan negara yang adil dan makmur serta diridloi Allah SWT: BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR.
Islam bagaimanakah yang dipergunakan Muhammadiyah untuk mendasari segala macam usahanya?
Sistem dasar yang dipakai Muhammadiyah mengacu pada tujuh polok-pokok pikiran yang terkandung dalam Muqadimah AD/ART Muhammadiyah, Ketujuh pokok pikiran itu dijabarkan dalam batang tubuh AD/ART yang terdiri atas 16 bab dan 42 pasal, yaitu
- Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, yang ditujukan kepada perorangan dan masyarakat
- Muhammadiyah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat utama adil makmur yang diridloi Allah SWT atau masyarakat yang sebenar-bemarnya
- Muhammadiyah adalah gerakan tajdid yang bermakna purifikasi dan dinamisasi. Purifikasi bermakna membebaskan umat dari jerat kesyirikan, tahayul, bid’ah dan khurafat. Dinamisasi adalah gerakan penafsiran Islam progresif sehingga ajarannya senantiasa relevan dengan dinamika dan problema zaman (Islam Solutif)
- Muhammadiyah tidak memilih jalur politik, tanpa mempedulikan bagaimana struktur politik yang menguasainya, memilih jalan non partisan sejak zaman Belanda, zaman militerisme Jepang, hingga zaman kemerdekaan Indonesia.
- Muhammadiyah tidak buta politik, tidak takut politik, tetapi Muhammadiyah bukan partai politik. Namun, apabila soal-soal politik masuk dalam Muhammadiyah, ataupun soal-soal Muhammadiyah mendesak-desak urusan agama Islam, maka Muhammadiyah akan bertindak menurut kemampuan dan nada Muhmammadiyah sendiri.
- Muhammadiyah bergerak bukan sebagai golongan, tetapi berjuang untuk tegaknya Islam untuk kemenangan kalimah Allah. Islam yang diajarkan oleh Muhammadiyah adalah Islam apa adanya berdasarkan Alqur’an dan Sunnah maqbulah (sunnah yang valid) serta dalam menjalankannya menggunakan akal pikiran sesuai dengan roh Islam.
Bagaimanakah sifat-sifat Muhammadiyah dalam menggerakan organisasinya?
Muhammadiyah menggerakkan umat berdasarkan Khihah Muhammadiyah. Khithah Muhammadiyah adalah seperangkat rumusan, teori, metode, sistem, strategi, dan taktik perjuangan Muhammadiyah. Ada beberapa khithah yang melandasi perjuangan Muhammadiyah, yaitu Khithah Ujung Pandang (1971), Khitah Surabaya, Khithah Denpasar (2002), Inti khithah-khithah tersebut adalah:
- Khithah Ujung Pandang (1971) Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam tidak mempunyai hubungan organisasi dan tidak merupakan afiliasi dari suatu partai atau organisasi apapun. Muhammadiyah memberi kebebasan kepada anggota sesusai dengan azasinya untuk tidak memasuki atau memasuki organisasi lain sepanjang tidak menyimpang AD /ART dan ketentuan yang berlaku di Muhammadiyah.
- Khitah Surabaya menekankan bahwa zaman selalu berubah. Muhammadiyah senantiasa mempunyai kepentingan melaksanakan amar-ma’ruf nahi munkar dan melaksamakan gerakan dan amal usaha yang sesuai lapangan yang dipilihnya untuk mencapai tujuannya (MKCHN)
- Khitah Denpasar (2002) memberikan kebebasan warga persyarikatan negara untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai nurani hati masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus sesuai dengan tanggung jawab sebagai warga negara yang dilakukan secara nasional dan kritis sesuai dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, sesuai dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah dan kemaslahatan bangsa dan negara.
Wardi, MA, Majelis Pustaka PCM Semin