PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah -Dunia memasak, identik dengan dunia perempuan. Terasa ada yang kurang, apabila perempuan tidak dapat memberikan suguhan yang spesial untuk keluarganya.
PDNA Purbalingga, dapat melihat kemungkinan permasalahan itu terjadi pada anggota Nasiatul Aisyiyah. Sehingga ada upaya untuk memberikan tambahan pengetahuan memasak bagi anggotanya. Selain itu, juga untuk menambah wawasan tentang menu masakan. Minimal untuk variasi makanan di rumah, dan apabila memiliki jiwa enterpreneur, dapat menjadi ladang wirausaha.
Langkah yang ditempuh oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah bidang Ekonomi, yaitu mengadakan kegiatan jelang hari raya Idul Fitri dengan menu “ngikan”.
Acara ini dilaksanakan pada Ahad (9/5) di aula SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Wargo Susilo, S.Pd., Selaku ketua Majelis Ekonomi PDM Purbalingga.
Ketua PDNA Purbalingga, Janisah, dalam sambutannya, mengatakan, bahwa kegiatan Nasyiah tidak hanya ngaji dan ngaji saja, tetapi juga action-action yang lain. Seperti hari ini, Nasyiah mengadakan Cooking Class. Tujuannya adalah, supaya Nasyiah juga pintar memasak dan masakannya enak. Sehingga suami dan anak-anaknya berbahagia.
Selanjutnya disampaikan terkait program Nasyiah Peduli, pada waktu yang bersamaan dengan kegiatan ini, juga diadakan acara pemberian bantuan berupa uang, kepada lansia dan anak yatim yang ada di Cabang-Cabang Nasyiatul Aisyiyah se Purbalingga. Ini merupakan program tahunan, yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan.
Kegiatan Cooking Class ini dipandu oleh seorang Cheff yang sudah berpengalaman, yaitu Cheff Gie Pradana. Beliau sudah memiliki pengalaman kerja antara lain, pernah di rumah makan, kuliner-kuliner, fresto, catering dan konsultan catering. Di masa pandemi ini, beliau sering melakukan edukasi kuliner diberbagai tempat.
Ketua panitia Cooking Class, Endang Jarwati, menyampaikan bahwa kegiatan Cooking Class ini terlaksana berkat kerjasama dengan RM By Moment Coffee & Eatery Kutasari Purbalingga. Ia juga menyampaikan bahwa peminat sangat banyak, namun terpaksa dibatasi.
“Untuk peserta yang hadir dibatasi, karena protokol kesehatan. Sebetulnya banyak sekali peminatnya, namun panitia hanya dapat menerima peserta maksimal 50 orang. Mereka datang dari Perwakilan PCNA se Purbalingga, ibu-ibu Aisyiah dan juga perwakilan AUM di Purbalingga”, ungkap Endang.
Endang juga menyampaikan, bahwa acaranya sangat bagus dan spesial. Atas nama PDNA mengucapkan terima kasih, karena eratnya ukhuwah dan senergitas bersama Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan ortom, serta semua pihak, sehingga acara ini berjalan sukses. (AP)