Allah Memperkenalkan (59) Ikhtisar Manusia

manusia

Foto Dok Ilustrasi GI

Allah Memperkenalkan (59) Ikhtisar Manusia

Oleh: Lutfi Effendi

Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.

Pada tulisan kali ini,   ditampilkan ikhtisar tentang  Manusia sampai pembahasan hingga  Qs Al Baqarah ayat 48. Ini kita lakukan, karena akhir Ramadhan sudah dekat, sehingga kita bisa mengambil inti pembahasan kita.

Jenis manusia yang terbaik adalah Manusia yang ada di jalan Lurus (Qs Al Fatihah 6)

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Tunjukilah kami jalan yang lurus,(Qs Al Fatihah 6)

Manusia yang ada di jalan lurus adalah yang tergambar dalam Qs Al Fatihah ayat 7 :

  1. Manusia di jalan orang yang diberi nikmat Allah.
  2. Bukan manusia yang dimarahi Allah.
  3. Bukan manusia yang sesat.

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Qs Al Fatihah 7)

Manusia di jalan orang yang diberi nikmat adalah manusia yang takwa (Qs Al Baqarah ayat 2):

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Qs Al Baqarah 2)

Manusia yang Takwa ialah manusia yang:

  1. beriman kepada yang gaib. (Qs Al Baqarah 3)
  2. melaksanakan shalat (Qs Al Baqarah 3, 21)
  3. menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah. (Qs Al Baqarah 3)
  4. beriman kepada Al Quran dan Kitab sebelumnya (Qs Al Baqarah 4)
  5. yakin adanya akhirat (Qs Al Baqarah 4)

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,(Qs Al Baqarah 3)

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn

dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. (Qs Al Baqarah 4).

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

yā ayyuhan-nāsu’budụ rabbakumullażī khalaqakum wallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.(Qs Al Baqarah 21)

Manusia yang mempunyai 5 hal di atas adalah manusia yang mendapat petunjuk jalan yang lurus dan juga manusia yang beruntung. (Qs Al Baqarah ayat 5)

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs Al Baqarah 5)

Sedangkan manusia yang dimarahi Allah atau mendapat murka Allah adalah manusia yang kafir (Qs Al Baqarah ayat 6).

Manusia yang kafir adalah manusia yang tidak beriman (Qs Al Baqarah ayat 6) Manusia kafir mendapat adzab yang berat (Qs Al Baqarah ayat 7)

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

innallażīna kafarụ sawā`un ‘alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Qs Al Baqarah 6)

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

khatamallāhu ‘alā qulụbihim wa ‘alā sam’ihim, wa ‘alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. (Qs Al Baqarah 7)

Adapun manusia yang sesat adalah:

Manusia yang mengaku beriman tetapi sebetulnya tak beriman (Qs Al Baqarah ayat8)

Manusia yang sesat ini mendapat adzab yang pedih (Qs Al Baqarah ayat 10)  Manusia yang demikian membeli kesesatan dengan petunjuk. Karenanya, mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Qs Al Baqarah ayat 16)

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ

wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. (Qs Al Baqarah 8)

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ

fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. (Qs Al Baqarah 10).

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ

ulā`ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīn

Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Qs Al Baqarah 16)

Salah satu manusia yang sesat adalah manusia yang fasik, manusia fasik adalah yang tergambar pada Qs Al Baqarah ayat 27)

  1. Manusia yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu diteguhkan.
  2. Manusia yang memutuskan apa yang diperintah Allah untuk disambungkan.
  3. Manusia yang berbuat kerusakan di muka bumi.

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

allażīna yangquḍụna ‘ahdallāhi mim ba’di mīṡāqihī wa yaqṭa’ụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yufsidụna fil-arḍ, ulā`ika humul-khāsirụn

yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Qs Al Baqarah 27)

Sedangkan manusia yang beriman tetapi melanggar larangan Allah disebut manusia yang dzalim. (Qs Al Baqarah ayat 35). Manusia yang berbuat dzalim akan diampuni jika melakukan taubat. (Qs Al Baqarah ayat 37)

وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

wa qulnā yā ādamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulā min-hā ragadan ḥaiṡu syi`tumā wa lā taqrabā hāżihisy-syajarata fa takụnā minaẓ-ẓālimīn

Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang dzalim!” (Qs Al Baqrah 35).

فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

fa talaqqā ādamu mir rabbihī kalimātin fa tāba ‘alaīh, innahụ huwat-tawwābur-raḥīm

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.(Qs Al Baqarah 37).

Manusia beriman yang tidak berat melakukan ibadah disebut orang yang khusyuk/ (Qs Al Baqarah ayat 45  ). Manusia yang khusyuk  (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Qs Al Baqarah ayat 46).

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Qs Al Baqarah 45)

الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

allażīna yaẓunnụna annahum mulāqụ rabbihim wa annahum ilaihi rāji’ụn

(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Qs Al Baqarah 46)

Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas?

Tetaplah berada di jalan lurus, jika ternyata lewat jalan simpang segera bertobat kepada Allah dan kembalilah ke jalan lurus. Tetap fokus di jalan yang lurus, menjadi manusia yang khusyuk, manusia yang tidak berat melaksanakan ibadah dan amal shalih. Waallahu a’lam bisshawab

Exit mobile version