MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Tanggal 19 Mei 1917, berdiri organisasi perempuan Muhammadiyah yang bernama ‘Aisyiyah. Organisasi ini membuka jalan bagi upaya-upaya pemajuan kehidupan perempuan. Tahun ini, ‘Aisyiyah telah berusia 104 tahun.
Dalam kiprahnya selama 104 tahun, Aisyiyah fokus di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Di bidang kesehatan, secara nasional Aisyiyah memiliki 15 Rumah Sakit Umum, 64 Rumah Sakit bersalin, 7 Rumah Sakit Ibu dan Anak, 27 Balai Pengobatan, 44 Balai Kesehatan Ibu dan Anak, 18 Apotik, dan 52 Posyandu Lansia.
Di bidang pendidikan, Aisyiyah mengelola 13 perguruan tinggi, 1.385 Kelompok Bermain, 5.717 Taman Kanak-kanak, 8.816 Pendidian Anak usia Dini (PAUD), 72 Tempat Pengasuhan Anak (TPA), 1.579 Taman Pedidikan Al Qur’an, 18 SD, 5 MI, 4 SMP, 8 Mts, 5 SMK, 3 SMU, 5 MA, 229 Madrasah Diniyah Awaliyah Putri, 3 pesantren, 18 Sekolah Luar Biasa, dan 18 Sekolah berkebutuhan khusus.
Khusus di Sulawesi Selatan, ‘Aisyiyah tersebar di 24 Kabupaten/Kota, 206 Kecamatan, dan 764 desa/keluarahan. Di bidang pendidikan, ‘Aisyiyah Sulsel membina 433 Taman Kanak-kanak, 4 Sekolah Dasar, 2 SMP, 2 Madrasah Tsanawiyah, 1 SMA, 1 Madrasah Aliyah. Saat ini, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel sedang merintis pendirian perguruan tinggi, yang bernama Institut Teknologi dan Sains ‘Aisyiyah Sulsel.
Di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial, ‘Aisyiyah di Sulsel juga tak ketinggalan. Organisasi otonom khusus Muhammadiyah ini mengelola 1 Rumah Sakit Umum, 2 Rumah Sakit Bersalin, 1 Klinik, 2 Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas), dan 13 Panti Asuhan.
Pesan Ketua Muhammadiyah Sulsel
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian tersebut.
“Selamat Milad ke-104 Muhammadiyah. Semoga tetap istiqamah sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki prinsip aqidah yang tauhid, bebas dari kemusyrikan, ibadah yang terhindar dari bid’ah,” ungkap Ambo Asse di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan Makassar, Rabu (19/5/2021).
‘Aisyiyah, kata Ambo Asse, diharapkan senantiasa menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui pendidikan dan pembinaan keluarga serta pemberdayaan masyarakat.
“Semoga terus mengembangkan aspek ajaran muamalah duniawiyah dalam koridor halalan thoyyiban dan mubarakan,” sambung Guru Besar Ilmu Hadits ini.
Menurutnya, ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tertua dan terbesar harus benar-benar berfungsi sebagai tiang negara.
“Semoga semakin jaya dan lebih berkemajuan yang sadar mengemban amanah Islam Berkemajuan sebagai rahmat bagi alam semesta yang bersumber pad Al-Quran dan Sunnah Rasulullah,” harap Ambo Asse, yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ambo Asse yakin, ‘Aisyiyah akan senantiasa teguh dalam merekat persatuan dan persaudaraan, dan menebar kebaikan dari masa ke masa. (Hadi/Riz)