Masjid – Mushola Diharapkan Menjadi Penjaga Akhlak

Ketua PDM Kabupaten Magelang Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Mushola At-Tanwir di Kalinegoro

MERTOYUDAN, Suara Muhammadiyah – Sebagai upaya untuk menyediakan fasilitas ibadah warga masyarakat sekitar, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang membangun mushola yang berlokasi di Jalan Jambu Perumahan Kalinegoro. Tanah yang akan didirikan mushola tersebut merupakan wakaf dari H. Badawi, luasnya 300 meter persegi. Demikian keterangan pers yang disampaikan Ketua PRM Kalinegoro H. Mahmud, M.Pd pada Rabu (19/05/ 2021).

Selain untuk tempat ibadah, keberadaan mushola juga akan digunakan untuk pembelajaran ibadah praktis bagi siswa TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Kalinegoro. Kemudian untuk halaman mushola, kedepannya akan digunakan untuk berbagai kegiatan seperti penyembelihan hewan qurban pada saat hari raya idul adha.

Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan mushola dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Drs. H. Jumari beberapa waktu yang lalu. Mushola ini akan diberi nama At Tanwir.

Jumari menyampaikan bahwa nama At Tanwir yang memiliki arti pemberi pencerahan diharapkan menjadi motivasi untuk mewujudkan Islam sebagai agama yang mencerahkan dan menggerakkan.

Keberadan masjid maupun mushola dimanapun berada memang sudah seharusnya tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, akan tetapi mampu memberikan pencerahan sekaligus mampu menggerakkan perilaku kebaikan di lingkungannya.

“Spirit dan semangat beribadah yang muncul nantinya diharapkan membawa pengaruh positif dalam upaya membangun peradaban dan budaya hidup masyarakatnya, orientasi membangun tempat ibadah tidak hanya sebatas membuat bangunan fisik untuk kegiatan ritual semata akan tetapi perlu memiliki tujuan mencerahkan sekaligus menggerakkan umat,” katanya.

Oleh karenanya masjid dan mushola harapan kedepannya mampu dijadikan tempat untuk penyebaran ilmu seperti melalui aktifitas pengajian, dakwah, kajian sekaligus juga aktifitas sosial.

Jumari menambahkan bahwa ketika banyak aktifitas positif yang dilakukan, maka keberadaan masjid dan mushola mampu menjadi penjaga akhlak masyarakat disekitarnya dari hal – hal tercela.

“Mari warga muhammadiyah khususnya dan umat Islam pada umumnya memberikan infaq sesuai dengan kemampuan masing – masing, kerjasama dari seluruh warga masyarakat dalam proses pembangunan mushola ini adalah merupakan awal dan momentum yang baik dalam menggerakkan kebaikan untuk kepentingan kemaslahatan bersama” katanya saat menutup sambutan. (Handy SN)

Exit mobile version